Semarak Ramadhan 2020

Hikmah Ramadhan, Gubernur Khofifah Ajak Sambut Kemenangan Bebas dari Covid-19: Tak Mudik Itu Terbaik

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam jumpa pers di Gedung Negara Grahadi, Kamis (15/5/2020) malam

Menahan mudik, menahan bersilaturahmi, adalah ikhtiar yang kita harus kita lakukan dalam menyambut kemenangan terbebasnya kita dari pandemi Covid-19.

Saya ingin menukil

دَرْءُ الْمَفَاسِدِ أَوْلَى مِنْ جَلْبِ الْمَصَالِحِ

“Menghilangkan kemudharatan itu lebih didahulukan daripada Mengambil sebuah kemaslahatan.”

Yang artinya adalah dalam kondisi ini, menghindari datangnya keburukan itu lebih baik dibandingkan mengejar kebaikan,

Bersilaturahmi, saling bermaaf-maafan tentu adalah sesuatu yang disenangi Allah. Yang merupakan kebaikan, dan mendatangkan pahala dan bahkan memperpanjang usia.

Namun mengejar kebaikan silaturahmi di tengah pandemi ini agaknya harus kita katakan lebih mendatangkan kemudharatan dan risiko penularan penyakit.

Mudik, dari daerah berzona merah, bertemu dengan sanak saudara di kampung lebih mendatangkan risiko tertularnya virus yang seringnya ada pada orang tidak bergejala.

Di Jawa Timur, orang tanpa gejala (OTG) yang kemudian saat dites ternyata naik status menjadi terkonfirmasi positif covid-19 itu mencapai 29 persen.

Faktnya virusn ini tidak bisa berjalan menyebarkan sendir. Melainkan manusia yang terinfeksi yang melakukan mobilitas yang menyebarkan virus dari satu orang ke orang yang lain.

Maka, tidak mudik, adalah yang terbaik. Kita ingatkan, orang yang memiliki usia lebih dari 60 tahun, lebih rentan kematian jika sampai terinfeksi virus SARS-COV-2. Risiko kematiannya 1,9 kali lebih besar dibandingkan orang muda.

Begitu juga yang memiliki penyakit bawaan diabetes, hipertensi, dan juga penyakit jantung.

Maka jika sayang dengan keluarga di kampung halaman, tahanlah mudik. Stay at home adalah yang terbaik.

Namun, bukan berarti berkah hari yang Fitri 1441 H jadi hilang. Kita masih bisa mengejar kebaikan silaturahmi melalui sarana digital dan virtual yang ada. Bisa menggunakan skype, bisa menggunakan zoom, menggunakan video call, dan banyak lagi.

Kemajuan teknologi yang sekarang ada harus kita syukuri. Bahwa ini akan menjadi sarana kita untuk bisa tetap bersilaturahmi, saling bermaaf-maafan dengan keluarga, sahabat dan orang-orang tersayang. Lakukan ini sebagai bentuk tawakkal kita kepada Allah.

Dan yang tak boleh kita lupa adalah janji Allah. Bahwa dibalik kesulitan akan selalu ada kemudahan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.

Taqobbalallahu waminna waminkum taqobbal ya karim.

Penulis: Fatimatuz Zahroh

Editor: Heftys Suud

Berita Terkini