TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Pemandangan tak biasa terlihat di Jalan Dr Wahidin, Lingkungan Wetan Pasar Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember, Senin (25/5/2020) sore.
Jalan raya yang berada di sisi timur bangunan induk Pasar Tanjung itu dipakai bermain sepak bola oleh warga sekitar.
Warga bermain sepak bola di situ seiring penutupan Pasar Tanjung selama tujuh hari.
• Akhirnya China Akui Simpan Virus Corona di Lab, Rahasia Soal Kebocoran Terkuak, Ini Fakta Ilmiahnya
• Sinopsis Drama Korea Touch Your Heart Episode 6 Selasa, 26 Mei 2020, di Trans TV
Karena pasar itu ditutup, Jalan Dr Wahidin ikut ditutup. Padahal biasanya jalan itu dipakai berjualan.
Setiap sore mulai pukul 15.00 Wib sampai pagi pukul 07.00 Wib, jalan itu dipenuhi pedagang. Pedagang sayuran, lauk, juga ikan segar memadati jalan tersebut.
Tidak hanya Jalan Dr Wahidin, namun juga jalan lain di seputar Pasar Tanjung seperti Jalan Samanhudi.
• Geliat UMKM Snack di Surabaya Bertahan di Tengah Covid-19, Masuki Semua Pasar Demi Bertahan Jualan
• Ending Cerita China Akui Simpan Virus Corona di Lab, Tudingan AS Terbukti, Masih Ada yang Ditutupi?
Sejak Sabtu (23/5/2020) lalu, Pemkab Jember membuat kebijakan menutup pusat perbelanjaan, mal dan pasar tradisional selama tujuh hari. Penutupan mulai 23 Mei sampai 29 Mei.
Dalam surat yang ditandatangani Bupati Jember Faida tertanggal 22 Mei, penutupan tempat-tempat itu untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Akibatnya sejumlah tempat itu tutup. Beberapa mall di Jember menutup tempat usaha mereka mulai 23 - 29 Mei. Sedangkan Pasar Tanjung baru ditutup mulai Sabtu (23/5/2020) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
• Kaesang Gercep Ayahnya Jadi Perbincangan, Balas Foto Jokowi Pakai Army & Baret Hitam, Ada 1 Ucapan
Karena pasar induk itu tutup, sehingga warga sekitar memanfaatkan Jl Dr Wahidin sebagai tempat bermain sepak bola.
"Karena sepi dan pasar ditutup. Padahal biasanya meski Lebaran, Pasar Tanjung tidak pernah tutup. Jalan ini (dr Wahidin) setiap hari ada yang jual. Terutama penjual sayur dan lauk. Hari pertama Lebaran, sore harinya gitu tetap ada yang jual," ujar Tanti, warga Jl Dr Wahidin.
Meski Lebaran, tidak ada kamus tutup pasar di pasar induk Jember tersebut. Karenanya, pemandangan saat ini, kata Tanti, sangat berbeda jika dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya.
"Karena Covid jadi begini," imbuhnya.
Penulis: Sri Wahyunik
Editor: Heftys Suud