"#koncodishub nang sejumlah ruas jalan Kota Surabaya wes terpasang rambu "Wajib Pakai Masker"
Dipatuhi yo rek, ojo mung disawang ae.. demi kebaikane awakdewe kabeh" tulis @dishubsurabaya dalam captionnya.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan rambu tersebut sudah terpasang sejak minggu lalu.
"Yang jelas 17 pintu masuk Surabaya sudah semua. Kemudian, jalan-jalan protokol itu juga kita pasang bertahap pada minggu lalu.
Terus yang tengah kota seperti Taman Bungkul, Darmo, Rungkut, Pondok Candra, dan sekitar daerah yang banyak kasus positif virus Corona, itu kami prioritaskan ya.
Bahwa mereka keluar dari rumah itu harus pakai masker," kata Irvan saat dihubungi, Rabu (27/5/2020).
Pemasangan rambu pemakaian masker, kata Irvan, merupakan instruksi dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Sementara, saat ditanya pemasangan rambu wajib memakai masker apakah ada kaitannnya rencana Pemerintah Kota Surabaya menerapkan new normal, Irvan menjawab, hanya melaksanakan tugas.
"Ya apapun yang penting kan kami melaksanakan protokol atau surat edaran Ibu Wali Kota tentang protokol kesehatan itu.
• Wali Kota Risma Belum Mau Bahas New Normal, Sebut Surabaya Fokus Tangani Virus: Lihat Datanya
4. Ada Empat Kluster Besar Penyebaran Covid-19 di Sidoarjo
Hasil evaluasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Sidoarjo pada pelaksanaan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) tahap satu dan dua, menunjukkan grafik peningkatan jumlah pasien yang luar biasa.
Pada PSBB tahap pertama, jumlah pasien positif bertambah dari 81 orang menjadi 188 orang. PSBB tahap dua, bertambah dari 188 menjadi 503 pasien.
"Ada penambahan sekitar 300 persen. Selama PSBB tahap dua, memang penambahan sangat signifikan," kata Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin.
Penyebabnya ada beberapa hal. Selain kurang disiplinnya masyarajat, semakin banyaknya pasien positif juga karena rapid test dan swab semakin banyak dilakukan.
"Penambahan itu, kebanyakan dari daerah perbatasan. Seperti Waru dan Taman," ujar Cak Nur, panggilan Nur Ahmad Syaifuddin.