Laporan Wartawan TribunJatim.com, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Meski beberapa tempat wisata di Kabupaten Malang sudah konfirmasi buka, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang berencana akan mengumpulkan seluruh pengelola tempat wisata pada Kamis (4/6/2020).
"Kami juga mengundang pemilik hotel. Pembahasannya adalah standar operasional selama pembelakuan normal baru ( new normal ) dalam kegiatan pariwisata," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara ketika dikonfirmasi, Rabu (3/6/2020).
Made Arya Wedhantara menambahkan, protokol kesehatan pencegahan virus Corona atau Covid-19 mutlak wajib diterapkan di seluruh tempat wisata.
Disparbud Kabupaten Malang tak ingin pembukaan tempat pariwisata malah menimbulkan klaster baru penularan virus Corona.
Alhasil, Made Arya Wedhantara mengungkapkan pihaknya harus berhati-hati.
• New Normal Tempat Wisata di Malang, Tiket Dijual Online, Wisatawan Wajib Lampirkan Surat Sehat
• New Normal di Pesantren Kota Malang, Santri Wajib Bawa Surat Sehat hingga Jaga Jarak saat Tidur
"Kami butuh waktu untuk sosialisasi. Karena tempat wisata ini kan beragam, seperti pantai, gunung, desa wisata, dan lain-lain," ujar pria asal Bali itu.
Ada perbedaan dalam sosialisasi protokol kesehatan bagi wisata alam dan desa wisata.
Perbedaan mendasar adalah durasi sosialisasi yang menurut Made Arya Wedhantara membutuhkan waktu.
"Misalnya, jika di pantai atau wisata alam mungkin pengelola sama pengunjung wisata cukup diwajibakan pakai masker, jaga jarak cukup, dan juga penyediaan tempat cuci tangan. Tapi Kalau desa wisata tak hanya itu, soalnya harus sosialisasi ke warga desa wisata," beber Made Arya Wedhantara.
• UPDATE CORONA di Kabupaten Kediri Rabu 3 Juni, Tambah 35 Kasus Positif, Bahkan 1 Desa Capai 24 Orang
• Kasus Positif Covid-19 Kabupaten Malang Mencapai 85 Pasien, Dinkes Waspadai Klaster Singosari
Alasan lain dibutuhkannya waktu sosialisasi di desa wisata karena mayoritas desa wisata berada di lingkungan perkampungam yang padat penduduk.
"Kan wisatawan ini mengunjungi kawasan masyarakat. Jika salah satu warga gak setuju atas protokol ini, ya bakal susah nanti," jelas Made Arya Wedhantara.
Terkait berapa lama sosialisasi tempat wisata, Made Arya Wedhantara menuturkan pihaknya membutuhkan waktu satu bulan hingga akhirnya seluruh tempat wisata bisa dibuka secara resmi.
"Kembali lagi butuh waktu. Butuh waktu satu bulan, begitu selesai, kami langsung buka semua tempat wisata," tutup Made Arya Wedhantara.
Editor: Dwi Prastika
• Program PTSL di Kota Batu Alami Penyesuaian Imbas Pandemi Covid-19, Ada Pergeseran Anggaran
• PERATURAN Belanja di Pasar Kabupaten Malang Selama New Normal, Sistem 1 Pintu, Wajib Sarung Tangan