Apa lagi kini China bukanlah lagi episentrum pandemi virus corona.
Berdasarkan data, kini Amerika Serikat dan Eropa menjadi episentrum pandemi virus corona.
Ini karena jumlah kasus positif hingga kasus kematian di sana sangat banyak.
Bahkan kini ada kemungkinan episentrum pandemi virus corona berpindah ke Amerika Latin.
Sementara China ada di urutan ke-18 dengan kasus virus corona terbanyak di dunia.
Hanya ada 83.027 kasus di China. Berbanding jauh dengan 1,9 juta kasus di Amerika Serikat.
Belum lagi fakta bahwa Fox News melaporkan pada bulan April tentang peningkatan kepercayaan bahwa wabah Covid-19 kemungkinan berasal dari laboratorium Wuhan.
Meskipun bukan sebagai bioweapon (senjata biologis), tetapi sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan bahwa mereka juga memerangi virus corona.
Sumber lain mengatakan bahwa awal mula penularan virus terjadi secara alami dan sedang dipelajari di sana.
Di mana "pasien nol" bekerja di laboratorium, kemudian dia tak sengaja pergi ke Wuhan.
Hingga saat ini, belum jelas awal mula penyebaran virus corona.
Yang pasti, hingga Jumat (5/6/2020) ini, ada 6,7 juta orang di dunia yang terinfeksi virus corona.
• Kelak, Sarang Virus Corona Terbesar Diperkirakan Bukan di Wuhan atau AS, Ahli: Lokasi Tak Terduga
Di mana 390.000 lebih di antaranya meninggal dunia dan lebih dari 3 juta lainnya telah dinyatakan sembuh.
Tetapi, pada akhirnya, China sendiri mengakui bahwa sebuah laboraturiumnya di Wuhan memang menyimpan tiga buah strain virus corona awal.
Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo bahkan mengaku memiliki bukti bahwa virus corona memang berasal dari lab tersebut.