TRIBUNJATIM.COM - Penduduk dunia seperti tidak bisa menyepelekan penerapan 'new normal' yang sedang diuji coba di banyak negara.
Ada bukti baru yang menyatakan bahwa kasus Corona meningkat lagi seiring dengan pencanangan 'New Normal'.
'New Normal' dianggap sebagai bentuk aktivitas baru yang membuat manusia harus beradaptasi dengan kehadiran virus Corona.
Benarkah new normal sebenarnya sudah efektif?
• Waspada Gejala Baru Virus Corona di Indonesia, Peneliti sampai Heran: Bukan Bermaksud Menakut-nakuti
• Akhirnya Indonesia Bisa Hasilkan Vaksin Virus Corona, Kabar Bahagia dari Pemerintah, Cuma 1 Kendala
Dilansir TribunJatim.com dari Intisari, sebuah hasil penelitian dan pengamatan baru mulai dilakukan dan memperlihatkan perbedaan khusus pada new normal.
Sudah hampir 6 bulan lamanya menyerang, bukannya menurun malah kasus virus corona semakin bertambah.
Bahkan dilansir dari cnn.com, kasus virus Corona baru meningkat lebih cepat daripada yang pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia.
Parahnya lonjakan itu pada tingkat lebih dari 100.000 sehari di atas rata-rata tujuh hari.
Per Sabtu (6/6/2020), ada 6,8 juta orang yang dikonfirmasi terinfeksi virus Corona (Covid-19) di seluruh dunia.
Sudah hampir 6 bulan lamanya menyerang, bukannya menurun malah kasus virus Corona semakin bertambah.
Berdasarkan data pada bulan April, kasus-kasus baru tidak pernah mencapai 100.000 dalam satu hari.
Tetapi sejak 21 Mei, hanya ada kurang dari 100.000 pada lima hari, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Namun pada 3 Juni 2020, kasus yang baru dilaporkan mencapai rekor tertinggi, yaitu 130.400 kasus.
• VIRAL TERPOPULER: Bukti Virus Corona Rekayasa hingga Keluarga Meninggal Beruntun Akibat Covid-19
Menurut beberapa ahli, peningkatan angka kasus mungkin dikarenakan adanya kapasitas pengujian.
Tetapi masih belum cukup pengujian untuk menangkap gambaran yang akurat di banyak negara.