TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Masa transisi new normal merupakan persiapan menuju new normal.
Masyarakat dibolehkan beraktivitas seperti biasa, tapi tetap harus menjaga kesehatan, jaga kebersihan, dan jalankan protokol kesehatan.
Demkian kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Selasa (9/6/2020).
• Tak Ada yang Mencalonkan Diri, Satu Desa di Sidoarjo Tiadakan Pilkades, Jabatan Bakal Diisi Plt
• Band Rock Kobe Asal Sidoarjo Terlahir Kembali
• Kunjungi Pabrik Krupuk di Mojoruntut Sidoarjo, Bambang Haryo Disambati soal Perizinan & Bunga Kredit
Resto, cafe, warung kopi, mal, toko ritel, dan sebagainya sudah boleh beroperasi kembali.
Rumah makan dan warung yang sebelumnya hanya boleh melayani take away atau bungkus, sekarang boleh membuka meja dan kursinya kembali.
"Syaratnya, harus didata dengan menjaga jarak aman atau physical distancing. Mal, ritel, pasar, dan sebagainya juga demikian," ujar Cak Nur, panggilan Nur Ahmad Syaifuddin.
Bagaimana dengan jam malam ? Menurut dia, jika memang dalam pembahasannya nanti masih harus ada jam malam, diusulkan pukul 23.00 WIB sampai 04.00 WIB.
"Hari ini kami masih perlu finalisasi Perbup (Perbup) terkait masa transisi new normal. Tentang jam malam dan operasional pasar, masih butuh pembahasan lebih mendalam," sambungnya.
Posko check point yang ada di jalan-jalan protokol semua bakal digeser ke desa atau RT RW. Pemerintah akan memaksimalkan peran desa dalam upaya mencegah penyebaran covid-19.
Pemkab Sidoarjo, kata dia, akan memaksimalkan peran Kampung Tangguh. Termasuk dengan mensupport anggaran untuk keberhasilan program tersenut.
"Selama masa transisi, penerapan SOP kesehatan bakal lebih dimaksimalkan. Jangan sampai, kondisi ini menjadi eforia yang justru menimbulkan masalah baru lantaran penyebaran covid-19 semakin tinggi. Semua harus sadar dan berperan aktif dalam mencehah penyebaran virus ini," sebut Cak Nur