TRIBUNJATIM.COM - Seorang nenek di Madura harus menjalani ritual sumpah pocong.
Semua berawal dari tamu hajatan yang digelar nenek, mengalami sakit.
Tuduhan pun dilayangkan kepada nenek tersebut.
Apa yang terjadi sebenarnya?
Simak selengkapnya.
• Hendak Tidurkan Anaknya, Ibu Ini Malah Ketiduran, Paman Syok Lihat Ada yang Mengambang di Kolam Ikan
Diketahui, nenek itu bernama Suratin (60).
Ia terpaksa harus menjalani ritual sumpah pocong setelah keluarganya menggelar acara hajatan atau pesta di rumahnya.
Rupanya, setelah hajatan itu selesai, nenek Suratin dituduh memiliki ilmu santet oleh tetangganya.
Padahal, nenek Suratin dengan tetangga yang menuduhnya itu masih memiliki ikatan kekeluargaan.
• Skandal Bu Dokter dan Teman Kerja Ketahuan Suami-Anak, Sang Pria: Kalau Dipecat, Saya Tetap Menerima
Nenek Suratin tak sendiri melakukan sumpah pocong, ada pula seorang wanita muda bernama Hikmah berusia 20 tahun.
Ritual sumpah pocong ini digelar di Masjid Madegan, Kelurahan Polagan Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Rabu (24/6/2020).
Proses sumpah pocong yang dilakukan Hikmah dan Suranten disaksikan langsung oleh tokoh agama, masyarakat setempat.
Warga yang melakukan sumpah pocong itu berasal dari Desa Tebanah Kecamatan Banyuates, Sampang, Madura.
Sumpah pocong dilakukan secara kesepakatan bersama lantaran keluarga kedua pihak cekcok terkait adanya tuduhan kepada salah satu pihak memiliki ilmu santet.
• Ucapan Ibu Mertua Bongkar Sikap Zaskia Gotik, 1 Pesan Sebelum Pisah Balik ke Jakarta: Jangan Marah
Ketua Takmir Masjid Madegan Hasyid Abdul Hamid mengatakan, diduga kedua belah pihak teropsesi dengan adanya sumpah pocong ini.