Laporan Wartawan TribunJatim.com, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Selain virus Corona ( Covid-19 ), warga Sidoarjo juga harus mewaspadai demam berdarah (DBD).
Belakangan, jumlah warga yang terkena penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini terus meningkat.
Sejak Januari hingga Juni 2020, terhitung sudah ada sekitar 103 warga Sidoarjo terkena demam berdarah.
Dari jumlah itu, ada dua orang yang meninggal dunia.
Keduanya berasal dari Krembung dan Medaeng.
Secara keseluruhan, di Sidoarjo ada dua wilayah dengan pasien demam berdarah tertinggi. Yakni Sukodono 18 orang, dan Waru 16 orang.
• Puluhan Warga di Sidoarjo Protes Jalan Perumahan Buat Akses Mutiara City, Pasang Spanduk Penolakan
• Bersepeda Jadi Tren Anyar Warga Surabaya, Dishub dan Kepolisian Perlebar Lajur Khusus Sepeda
Di sisi lain, ada wilayah yang masih hijau alias belum ditemukan warga yang terkena demam berdarah.
Ada empat wilayah, yakni Balongbendo, Kepadangan, Porong, dan Jabon.
“Ya, DB juga harus diwaspadai. Namun sejauh ini penanganannya berjalan lancar. Dan jika dibanding tahun lalu, jumlahnya masih lebih sedikit. Semoga tidak bertambah lagi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman, Minggu (28/6/2020).
Menurutnya, penanganan pasien demam berdarah tidak terkendala meski rumah sakit harus menangani pasien Covid-19 yang jumlahnya juga terus bertambah.
• Rumah Sakit Sidoarjo Barat Tak Kunjung Dibangun, Dewan Dicurhati Warga Tanya Kapan Realisasinya
• 148 Pasien Covid-19 Sembuh dari Rumah Sakit Lapangan, Fasilitas dan Pelayanan RS Dapat Pujian
Bahkan tujuh rumah sakit rujukan sekarang sudah overload kapasitasnya untuk penanganan pasien virus Corona.
“Kondisi itu tidak berpengaruh terhadap penanganan pasien DB. Karena secara rata-rata, jumlah pasien DB juga melandai jika dibanding tahun sebelumnya. Termasuk jika dibanding data bulan Januari hingga Juni tahun lalu, tahun ini terhitung lebih sedikit,” kata Syaf Satriawarman.
Tahun lalu, pada bulan Januari hingga Juni terdapat 6 pasien DBD meninggal dunia di Sidoarjo.
Total kasus atau jumlah keseluruhan pasien pada periode tersebut mencapai 186 kasus.
• Pasien Covid-19 di Sidoarjo Bisa Gunakan Hak Suaranya di Pilkada Serentak, Ada TPS Khusus dan Mobile
• Pastikan Kondisi Kesehatan PPK dan PPS, KPU Kabupaten Malang Gelar Rapid Test Covid-19, Hasilnya?
Turun jauh karena Januari hingga Juni 2020 ada 103 kasus dengan 2 pasien meninggal dunia.
Kendati demikian, antisipasi terkait penyebaran DBD juga terus dilakukan. Yakni dengan terus berupaya memberantas sarang nyamuk.
"Pengecekan dan pemberantasan sarang nyamuk oleh Juru Pemantau Jentik (jumantik) terus dilakukan. Kita juga sudah ada layanan pelaporan dengan aplikasi si Butik untuk pemantauan di lapangan. Sehingga penanganan lebih cepat," ujarnya.
Editor: Dwi Prastika