Sejumlah manuver politik juga dilakukan BHS dalam menarik figur Nahdliyin. Di antaranya, dengan menarik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai partai berbasis Nahdliyin ke dalam koalisi partai pengusungnya.
Total, BHS menyebut sudah ada lima partai yang berpeluang mengusungnya dengan total jumlah kursi mencapai 18 kursi.
• Puluhan Warga di Sidoarjo Protes Jalan Perumahan Buat Akses Mutiara City, Pasang Spanduk Penolakan
• Blusukan di Pasar Sepanjang Sidoarjo, Bacabup Bambang Haryo Singgung Pentingnya Kebersihan
Rinciannya, Gerindra (7 kursi), Golkar (4 kursi), PKS (4 kursi), Demokrat (2 kursi), dan PPP (1 kursi).
Selain manuver politik, BHS juga mulai mendekati kantong pemilih Nahdliyin. Di antaranya, dengan menggelar pertemuan bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, Kamis (25/6/2020) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, BHS juga mendukung pembangunan dua monumen milik NU. Yakni, Pembangunan Masjid KH Hasyim Asyari di Lingkar Timur Sidoarjo dan pembangunan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida).
Editor: Dwi Prastika