Ketegasan Risma saat Surabaya Disebut Mirip Wuhan, 'Terserah Mau Bilang Apa', 1 Hal Fokusnya: Warga

Penulis: Ignatia
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Risma saat mengomentari soal Surabaya yang disebut Wuhan ke dua.

Begitu juga masyarakat di tempat cangkrukan seperti warkop, cafe dan sejenisnya yang tidak mengenakan masker ada sebanyak 88,2 persen, dan 89 persen tidak physical distancing.

“Yang pertama saya ingin mengingatkan kepada kita semuanya agar kita haus memiliki sebuah perasaan yang sama bahwa kita ini sedang menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi.

"Perasaan harus sama jangan sampai ada yang masih memiliki perasaan kita normal-normal saja.

"Ini sangat berbahaya dan ini tidak hanya negara kita di Indonesia tapi juga di 215 negara dunia yang lain juga mengalami hal yang sama,” tegas Presiden Joko Widodo.

SIDAK PASAR TANGGUH - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mendampingi Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto saat sidak di Pasar Genteng Baru, Kamis (2/7). Pasar Genteng Baru merupakan salah satu percontohan pasar tangguh di Surabaya dimana diterapkan protokol kesehatan ketat salah satunya dengan adanya tirai plastik di lapak. (TRIBUNJATIM.COM/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Singkat kata, Presiden mengajak masyarakat memiliki perasaan yang sama bahwa bangsa Indonesia masih memiliki sebuah masalah yaitu urusan covid-19.

“Jangan sampai ada masyarakat yang memiliki perasaan yang normal saja sehingga ke mana-mana tidak memakai masker lupa setelah berkegiatan tidak cuci tangan, masih berkerumun yang tidak perlu, ini yang terus harus kita ingatkan,” pungkas Presiden Joko Widodo.

Pengakuan Dokter yang Bikin Wali Kota Risma Sujud di Kakinya, Sang Dokter Sama Sekali Tak Menyangka

Berita Terkini