TRIBUNJATIM.COM, BATU – Para pelaku seni di Kota Batu meminta Pemerintah Kota Batu memberikan ruang bagi mereka agar dapat berkarya dan berkreasi.
Pasalnya, dengan cara itulah mereka dapat memenuhi kebutuhan perut dan perekonomian keluarga.
Aspirasi tersebut disampaikan sejumlah pelaku seni yang mendatangi DPRD Batu.
Mereka bertemu dengan Ketua Komisi B DPRD Batu, Hari Danah Wahyono dan Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arif As Sidiq di Gedung DPRD Batu, Senin (10/8/2020).
Dalam pertemuan tersebut, para pelaku seni ingin Pemkot Batu segera mengeluarkan ketetapan dalam bentuk apapun yang mendukung terselenggaranya acara kesenian dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
• Transgender Mahal-mahal Operasi Ganti Kelamin, Malah Jadi Rusak Keluarkan Bau, Pacar Minta Putus
• Drama Wanita Cantik Pilih Menjanda Daripada Hemat, Nikah Seminggu Lalu Ceraikan Suami, Apa Gunanya
Mereka pun meminta ketetapan tersebut bisa diselesaikan dalam waktu satu hingga dua pekan ke depan.
Jika ketetapan tersebut tidak keluar, mereka mengancam akan melakukan aksi ‘ngamen’ di jalanan Kota Batu demi memenuhi kebutuhan perekonomian.
Seorang pelaku seni, Eko Utomo mengatakan, sudah lima bulan ini para pelaku seni betul-betul tidak mendapatkan pemasukan. Kondisi itu memperburuk kondisi perekonomian mereka.
“Ini masalah perut, kami tunggu hingga dua minggu ke depan. Kalau tidak ada, kami akan turun ke jalan untuk ngamen agar bisa makan. Intinya satu, kami butuh makan,” ujar Eko.
• Ribuan ASN di Tuban Bisa Tersenyum Lega, Gaji ke-13 Sudah Cair, Pemkab: Nilainya Lebih Rp 36 M
• Kasus Positif Corona Bertambah, Masa Darurat Covid-19 di Kabupaten Nganjuk Diperpanjang Enam Pekan
Diterangkannya, ada sekitar 50 orang pelaku seni di Kota Batu yang datang ke DPRD Batu.
Namun hanya 15 orang saja yang mengikuti dialog di ruang komisi. 50 an orang tersebut berasal dari berbagai jenis pelaku seni, mulai dari penari, fotografer, penata rias, musisi hingga penata sound system.
“Kami menggantungkan hidup dari berseni ini, perlu kami sampaikan, kami tidak sekadar pelaku seni, 50 orang ini mewakili pekerja seni, senilah mata pencaharian kami. Bisanya hanya itu. Kalau perizinan kami bisa urus, kalau dua minggu tidak ada ketetapan, ya kami turun ke jalan,” katanya saat berbicara di forum.
Ketua Komisi B DPRD Batu, Hari Danah Wahyono mengatakan, pihaknya sepakat jika para pelaku seni diberikan kelonggaran untuk berkesenian kembali.
Bahkan Danah mengatakan ada seorang pelaku seni yang menangis menceritakan kondisinya karena tidak mendapatkan penghasilan selama lima bulan terakhir.
• Guru Sambang SD di Lumajang Positif Covid-19, Dinkes Langsung Tracing: Siswa dan Keluarga Rapid Test
Sementara itu, pada Agustus ini, biasanya para pelaku seni banjir permintaan.
“Tadi ada yang nangis karena tidak bisa berkesenian karena kerjanya ya seni. Melalui ketua dewan, saya akan sampaikan hasil rapat. Tentu langkahnya akan membantu masyarakat seniman agar bisa bekerja lagi karena selama 5 bulan mereka tidak bekerja lagi,” katanya.
Hari Danah pun mengupayakan agar dalam waktu dekat bisa keluar ketetapan yang diharapkan para pelaku seni.
Ia kembali menegaskan, Komisi B DPRD Batu sangat setuju terhadap aspirasi para pelaku seni.
“Kami, selaku DPRD setuju bagaimana segera diberi solusi kepada teman-teman pelaku seni. Mereka menafkahi keluarga dan diri sendiri dari seni,” terangnya. (Surya/Benni Indo)
Editor: Pipin Tri Anjani