Imbas Pandemi Covid-19, Universitas Airlangga Surabaya Gelar Ujian Mandiri Secara Online

Penulis: Sulvi Sofiana
Editor: Pipin Tri Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor Unair saat memantau pelaksanaan ujian mandiri online.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menggelar ujian seleksi jalur mandiri untuk jenjang Sarjana, Diploma, dan Alih Jenis secara online.

Hal ini dilakukan mengingat, kasus pandemi Covid-19 yang masih cukup tinggi di Surabaya sehingga tidak memungkinkan untuk melaksanakan ujian secara offline.

Rektor Unair, Prof Moh Nasih mengungkapkan tim dari Direktorat Sistem Informasi (DSI) dan Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) telah menyiapkan ujian ini dengan maksimal.

Universitas Airlangga Surabaya Segera Temui BPOM untuk Mengurus Perizinan Obat Covid-19

Sosok Tak Sembarangan Ayah Jerinx SID, Pantas Tak Mau Anak di Bui, Ajukan Penangguhan: Titik Terang

Hal itu, terlihat dari dua sesi ujian pada hari pertama (15/8/2020) dan tiga sesi pada hari kedua (16/8/2020) yang berjalan dengan lancar.

Pelaksanaan ujian dilakukandengan peserta berada di rumah dan mengerjakan soal secara online, tetapi pengawasan dilakukan secara zoom oleh para pengawas.

Setiap pengawas mengawasi 20 peserta ujian. Dan peserta dipastikan harus terlihat di layar zoom pengawas saatvmengerjakan soal ujian.

"Alhamdulillah semua berjalan lancar. Meski ada kendala koneksi di masing-masing daerah peserta, itu lumrah dan ke depan akan menjadi evaluasi bersama untuk melaksanakan ujian maupun kuliah dengan sistem online,"ujarnya.

2.117 Peserta Berhasil Lulus SBMPTN 2020 Unair, Calon Mahasiswa Paling Banyak dari Jawa Timur

Ujian yang dilakukan secara online tersebut merupakan kali pertama dalam pelaksanaan seleksi online di lingkungan Unair.

Pertimbangan untuk melaksanakan ujian tersebut juga menitikberatkan pada kondisi peserta.

Menurut Prof Moh Nasih, jika harus melaksanakan ujian secara offline justru akan memberatkan peserta ujian.

"Karena ada aturan pemerintah daerah, jika mendatangkan peserta untuk datang ujian ke kampus, mereka juga harus rapid test dan sebagainya. Hal ini justru merepotkan peserta lagi,"urainya.

Ujian mandiri ini dikatakan Prof Moh Nasih berbeda dengan pelaksanaan ujian SBMPTN yang masih tetap offline,pasalny cakupan peserta SBMPTN berbeda dengan Jalur Mandiri.

Kontak Erat dengan Pegawai Positif Covid-19, Sembilan ASN di Kota Batu Jalani Isolasi Mandiri

Jika SBMPTN, sambungnya, cakupan pelaksanaan ujian sudah skala nasional dan mengingat Indonesia tidak hanya Jawa saja.

"Jadi, masih banyak daerah yang terkendala fasilitas untuk memaksimalkan pelaksanaan ujian secara online," tandasnya.

Penulis: Sulvi Sofiana

Editor: Pipin Tri Anjani

Berita Terkini