Ada Jasa 'Ojek Darah Online' di RSUD Lamongan, Hindarkan Pasien dari Praktik Calo Transport Darah

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Praktik distribusi dan perolehan darah untuk pasien RS di Lamongan, melibatkan tukang ojek dan peta lokasi jarak tempuh dari PMI, 2020.

Sedang pengurusan secara mandiri, mengalami penurunan dari 70 persen menjadi 4 persen.

"Inovasi ODO ini juga membuat indeks kepuasan masyarakat (IKM) Rumah Sakit Ngimbang pada semester 1 tahun 2018 mencapai 81,09 dan pada semester 1 tahun 2020 ini meningkat mencapai 81,50 persen," katanya.

Selain terjadi peningkatan grafik pengguna serta naiknya grafis IKM, layanan ODO dari RS Ngimbang ini juga menaikkan pendapatan rata-rata para tukang ojek, yakni dari Rp 829.200 menjadi 2 juta lebih perbulan.

Risiko darah rusak, aku Fadeli, juga dapat diminamalisir dengan penyediaan fasilitas cool box sesuai standar dalam pengiriman yang dilakukan oleh para tukang ojek.

"Ojek Darah Online ini juga harus dikembangkan dengan aplikasi yang lebih baik, penambahan armada dan layanan antar obat. Mudah-mudahan dari ODO ini pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat dapat segera dirasakan oleh masyarakat Lamongan," harap Fadeli.

Inovasi RS Ngimbang ini direspon Fadeli dengan memberikan reward berupa penghargaan Top Sinolla atau Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Lamongan.

Top Sinolla ini diberikan kepada OPD atas inovasinya dalam memudahkan pelayanannya kepada masyarakat Lamongan.

Penulis: Hanif Manshuri

Editor: Heftys Suud

Berita Terkini