Virus Corona

Dokter Tega Palsukan Rapid Test Demi Uang, Taktik Terkuak, 'Sulit Dibedakan', Perkeruh Kasus Corona

Penulis: Ani Susanti
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Dokter - Kasus Dokter Tega Palsukan Rapid Test Demi Uang Terkuak

TRIBUNJATIM.COM - Tingkah dokter yang satu ini benar-benar tak pantas, di tengah pandemi Covid-19 atau virus Corona.

Memperkeruh suasana pandemi Covid-19, dokter ini berbuat curang demi uang.

Ia ketahuan palsukan hasil rapid test.

Bau busuk itu pun terbongkar meski ditutup rapat.

Simak berita selengkapnya.

Sekda Banyuwangi Positif Corona, Diisolasi di RS, Pelayanan Publik di Pemkab Tak Terganggu

Kasus ini terjadi di India.

Seorang dokter di India ditangkap karena mengeluarkan hasil tes Covid-19 palsu atas nama lab swasta terkenal.

Melansir dari TribunStyle ( grup TribunJatim.com ), dalam kasus ini, pihak kepolisian Delhi menangkap seorang dokter dan rekannya karena diduga memberikan laporan uji Covid-19 palsu kepada orang-orang.

Kasus Covid-19 di PSG Bertambah, Total Jadi 6 Pemain Positif Corona, Berikut Nama-namanya

Dokter Kush Parashar dan rekannya, Amit Singh ditangkap pada Jumat, sebagaimana dikutip dari India Times, Sabtu (5/9/2020).

Mereka berdua ditangkap setelah menerima pengaduan dari laboratorium swasta.

Pihak laboratorium mengatakan sertifikat Covid-19 yang dikeluarkan oleh terdakwa atas nama mereka tersebut palsu.

Dokter dan asisten yang palsukan laporan tes Covid-19 (India Times)

Menurut polisi, kejahatan tersebut terungkap setelah seorang pengusaha yang menjalankan bisnis menyediakan staf perawat untuk pasien, meminta dr. Parashar untuk memberikan laporan tes Covid-19.

Pengujian virus Corona tersebut diminta dari dua staf perawatnya sebelum mereka terlibat dalam pekerjaan tersebut.

Parashar memalsukan laporan dan mengirimkannya ke pengusaha tersebut.

Bupati Jember Senam Sehat Penangkal Corona, Ajak Warga Selamat Covid-19: Jangan Tak Pakai Masker!

Ilustrasi uji Covid-19 (AFP via India Times)

Melihat adanya kesalahan pada nama, klien kemudian menghubungi pusat diagnostik dan meminta laporan baru.

Halaman
1234

Berita Terkini