Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Jalan penghubung Tulungagung-Ponorogo di Desa Kradinan, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, ambrol.
Jalan yang ambrol itu masuk ke dalam jurang sedalam 15 meter di bawahnya.
Akibatnya, jalan tersebut hanya bisa dilalui satu lajur saja.
Kondisi ini pun menghambat arus lalu lintas dari kedua arah.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Tulungagung, Soeroto, titik jalan ambrol sudah diusulkan untuk diperbaiki.
"Itu kerusakannya kan sudah lama, tapi waktu itu belum ambrol masuk jurang. Setahun lalu sudah kami usulkan untuk diperbaiki," terang Soeroto, Senin (7/9/2020).
• Jalur Tulungagung-Ponorogo di Desa Kradinan Ambrol, Tersisa Sepertiga Jalan yang Bisa Dilalui
• Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Kota Blitar Dihentikan, Siswa SMA/SMK Kembali Belajar di Rumah
Lanjut Suroto, usulan perbaikan ke Bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) sudah disetujui.
Bahkan paket pekerjaan perbaikan sudah dalam tahap lelang, tinggal menunggu pemenang.
Diperkirakan satu bulan lagi sudah ada pemenang, hingga perbaikan bisa dilakukan tahun ini.
"Sudah disetujui lewar PAK (perubahan anggaran keuangan). Akhir tahun ini diperkirakan sudah selesai," sambung Soeroto.
Rencananya akan dibangun tembok penahan agar tidak terjadi longsor di titik yang sama.
• Gardu Pandang Pantai Gemah Tulungagung Mangkrak, Belum Satu Tahun tapi Sudah Rusak
• Tak Lolos Verifikasi Faktual di KPU, Calon Independen Pilwali Blitar 2020 Ajukan Sengketa ke Bawaslu
Tembok penahan ini direncanakan sepanjang 15 meter, dan kedalaman 15 meter.
Masih menurut Soeroto, longsor di titik ini karena pepohonan di sekitar yang sudah habis.
"Jalannya memang terjal menanjak, sementara pohon di sekitarnya sudah habis. Makanya rawan longsor," pungkasnya.