TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tak banyak yang tahu mengenai gejala Happy Hypoxemia yang ternyata saat ini sedang banyak dibicarakan, lantaran dianggap berbahaya apabila tidak segera ditangani.
Dalam sesi live Zoom TribunJatim Network, Rabu (7/10/2020) Cynthia Dewi Wijaya selaku Dokter di Divisi Medical Check Up National Hospital Surabaya menerangkan, Happy Hypoxemia merupakan kondisi yang muncul saat kadar oksigen dalam tubuh menurun drastis, namun pasien tidak sadar.
Gangguan Happy Hypoxemia tidak menimbulkan gejala fisik seperti demam atau batuk pilek.
Namun, saat diperiksa ke rumah sakit, kadar oksigen yang dimiliki sudah berkurang jauh. Meski begitu, terkadang pasien tidak merasakan sesak napas.
• Ada 9 Klaster Keluarga di Tulungagung Akibat Pasien Covid-19 Tak Taat Saat Isolasi Mandiri
• 5 Komplikasi yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes, Hindari dengan 4 Langkah Gaya Hidup Sehat
"Gejala ini lebih berbahaya. Karena ketika kita kekurangan kadar oksigen dalam tubuh, maka organ vital lainnya akan ikut terganggu," terangnya.
Hal ini, tambah Cynthia, juga dapat berimbas kematian pada seseorang karena terjadi gagal organ.
Cara mengetahuinya, pasien harus sering melakukan pemeriksaan untuk mengukur saturasi oksigen dalam tubuh dengan pulse oximeter guna menghindari kejadian Happy Hypoxemia.
"Selain itu, di rumah sakit juga dilakukan pemeriksaan invasif berupa pemeriksaan analisis gas darah atau Blood Gas Analysis," tuturnya.
Penulis: Akira Tandika
Editor: Pipin Tri Anjani
• TIPS Memilih Mainan Edukatif untuk Anak di Tengah Pandemi dari Psikolog, Perhatikan Usia Buah Hati
• TIPS Buat Anak Betah dan Nyaman di Rumah Selama Pandemi, Jadilah Sahabat untuk Sang Buah Hati