"Karena dari 18 kecamatan, ada beberapa camat masih santai. Padahal wilayahnya masuk potensi bencana," katanya.
Ia berharap, diskusi semacam ini bisa terus berlanjut dengan menghadirkan anggota DPRD Bangkalan dan Dinas Pekerjaan Umum.
Karena Dinas Pekerjaan Umum, lanjut Rizal, merupakan eksekutor teknis dari semua kegiatan yang direncanakan.
"BPBD tidak boleh mengeksekusi teknis karena kami fungsi koordinasI, fungsi komando, fungsi pelaksanaan dan penanggulangan bencana," pungkasnya.
Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB Dapil Madura H Syafiuddin Asmoro mengapresiasi langkah mahasiswa dan para pemuda dalam berserikat dan berkumpul karena rasa kepedulian terhadap Bangkalan.
"Bencana krisis air bersih di sejumlah wilayah di Bangkalan memang sudah menjadi permasalahan klasik," ungkapnya.
Karena itu, pria yang akrab disapa Ji Safi itu mendorong pihak Eksekutif Bangkalan benar-benar serius mengakomodir suara mahasiswa, dalam diskusi ini, sebagai wakil masyarakat terdampak bencana kekeringan.
Di satu sisi, lanjutnya, sebagai anggota Komisi V DPR RI dirinya akan memperjuangkan secara maksimal aspirasi mahasiswa.
"Kami akan kerjasama dengan Pemkab Bangkalan. Silahkan membuat pengajuan melalui wadah yang telah terbentuk," pungkas politisi kelahiran Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Bangkalan itu.
Penulis: Ahmad Faisol
Editor: Heftys Suud