Pilkada Sidoarjo

Pjs Bupati Malang Optimis Pilkada Saat Pandemi Bisa Sukses, Dokter Sarankan Soal Nyoblos dari Rumah

Penulis: Erwin Wicaksono
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejabat sementara (Pjs) Bupati Malang, Sjaichul Ghulam.

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Peran serta Camat di Kabupaten Malang dibutuhkan jelang Pilkada Malang 2020.

Keikutsertaan Camat tersebut bukan untuk kegiatan politik, namun diterjunkan pada upaya menekan penyebaran virus Corona ( Covid-19 ) saat Pilkada, Desember 2020 mendatang.

Perintah itu disampaikan Pejabat sementara (Pjs) Bupati Malang, Sjaichul Ghulam.

Baca juga: Posisi Start MotoGP Teruel 2020: Rider Jepang Terdepan, Ducati Merana

Baca juga: Penjualan Ikan Koi Kediri Naik 100% Sejak Pandemi, Omzet Pengusahan Budidaya Bisa Rp 25 Juta Sebulan

"Kami mensosialisasikan ke para Camat dan jajaran agar melakukan upaya-upaya guna mengkondisikan agar pelaksanaan Pilkada ini berjalan baik dan tertib," terang Ghulam ketika dikonfirmasi pada Minggu (24/10/2020).

Kata Ghulam, tugas Camat menurunkan angka Covid-19 di wilayahnya masih berlaku hingga kini.

"Kami meminta Camat menekan  perkembangan Covid-19 yakni dengam berusaha terus menurunkannya," ujar Ghulam.

Baca juga: Anak Lina dan Teddy Lupa Putri Delina, Hati Anak Sule Sakit, 1 Harapan Buat Bintang: Susah Emang

Baca juga: Machfud Arifin Bakal Tuntaskan Problem Surat Ijo, Hentikan Retribusi , Kuncinya: Mau Tidak?

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bakorwil III Malang itu menilai, kinerja Pemkab Malang menangani Covid-19 harus diapresiasi karena begitu baik.

 "Selama kunjungan kerja di tiga wilayah Kabupaten Malang semua dalam kondisi baik. Pelayanan kepada masyarakat baik pula.  Kami semua tinggal memaksimalkannya," beber Ghulam.

Ghulam optimis meski Pilkada Malang 2020 tetap berlangsung, tetapi dijalankan dengan protokol kesehatan, menjadikan resiko penambahan kasus Covid-19 bisa diperkecil.

"Apabila jika itu semua dijalankan seluruhnya. Alhasil, perkembangan Covid-19 ini Insya Allah akan terus turun," tutup Ghulam.

Sementara itu analisa berbeda disampaika  oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo.

Menurutnya Pilkada Malang 2020 tetap digelar pada pandemi Covid-19 sungguh beresiko. Situasi tersebut ternyata riskan bagi orang dengan penyakit penyerta alias komorbid.

"Sangat riskan apabila ada 20 sampai 30 ribu pemilih yang mempunyai komorbid datang ke TPS (tempat pemungutan suara)," terang Arbani.

Arbani menambahkan, suasana berkerumun di TPS tak bisa terhindarkan. Apalagi ketika mengantri urutan pencoblosan. Situasi berkerumun itulah yang memicu komorbid mudah tertular virus Corona.

"Karena mereka gampang terpapar Covid-19 jika datang ke tempat yang berpotensi ada kerumunan," ujar Arbani.

Halaman
12

Berita Terkini