Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Kunjungan wisatawan ke Telaga Ngebel, Ponorogo, diprediksi akan naik 10 hingga 20 persen saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW mulai 28 Oktober hingga 1 November 2020.
Untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Agus Sugiarto telah mengeluarkan surat edaran agar semua pengelola tempat wisata mengutamakan protokol kesehatan pencegahan virus Corona ( Covid-19 ).
Termasuk pembatasan jumlah pengunjung, yaitu 60 persen dari kapasitas maksimal.
"Pengelola harus senantiasa menginformasikan agar pengunjung menerapkan protokol kesehatan. Ini bukan hanya Ngebel, tapi seluruh destinasi wisata," ucapnya.
Namun khusus di Telaga Ngebel, pihaknya lebih intensif melakukan koordinasi dengan Forkopimda, Dinas Kesehatan Ponorogo, dan Puskemas setempat, sekaligus melakukan sosialisasi kepada pelaku UMKM di Telaga Ngebel.
Baca juga: Pembangunan Tower Ilegal di Ponorogo Didemo Warga, Satpol PP Siap Membongkar Sesuai Prosedur
Baca juga: Penularan Covid-19 di Ponorogo Turun ke Zona Kuning, Satgas Covid-19 Rutinkan Operasi Yustisi
"Pintu masuk Ngebel akan dijaga Polsek dan Koramil untuk membantu pengawasan wisatawan yang masuk dan keluar. Nanti akan ada monev (monitoring dan evaluasi) berkala selama libur panjang," lanjutnya.
Jika dirasa pengunjung sudah memenuhi batas 60 persen, maka nanti wisatawan akan dialihkan terlebih dahulu ke destinasi wisata yang lain, misalnya saja wisata air panas.
"Atau bisa saja menunggu wisatawan yang lain keluar terlebih dahulu baru yang antre di depan pintu diperbolehkan untuk masuk. Jadi pintu gerbang akan dijaga terus," ucap Ugin, sapaan akrabnya.
Baca juga: Viral Video Warga Ponorogo Bawa Keranda Menyebrangi Sungai, Perangkat Kelurahan Beri Klarifikasi
Baca juga: Meski 15 Karyawan PLN Ponorogo Positif Covid-19, Suplai Listrik Dijamin Tak Terganggu
Ugin melanjutkan, tidak ada pembatasan wisatawan dari luar kota untuk masuk ke destinasi wisata di Ponorogo, termasuk Telaga Ngebel.
"Susah juga kalau kita lakukan pengawasan karena mobilitasnya sangat besar," pungkasnya.
Editor: Dwi Prastika