Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Para anggota Auto Gajian atau Real Sultan kini berusaha mencari penjelasan dari manajemen dan founder.
Sebab kini founder Auto Gajian atau Real Sultan menghilang dan tidak bisa ditemui.
Padahal ada belasan ribu anggota ingin kepastian kelanjutan sistem yang sudah dijalankan.
Auto Gajian atau Real Sultan menjanjikan, dengan pendaftaran Rp 1.500.000 anggota bisa mendapatkan Rp 150 juta dalam waktu sekitar 7 bulan.
Salah satu korban berinisial SS mengatakan, pada 18 September 2020, situs Real Sultan diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Manajemen tidak jujur, mereka tidak menjelaskan alasan pemblokiran itu,” ungkap SS, Jumat (30/10/2020).
Baca juga: Setelah Keluarkan Fatwa Haram, PCNU Tulungagung Minta Warga Nahdliyin Tak Terlibat di Auto Gajian
Baca juga: Auto Gajian Dinyatakan Ilegal SWI, Kapolres Tulungagung Minta Masyarakat Hati-hati saat Berinvestasi
Sistem Real Sultan sudah macet sejak Juni 2020.
Padahal ada ribuan anggota yang belum menerima transferan uang.
Majemen kemudian mengubah nama menjadi Commero.
“Sebelumnya mau diganti Go For Vita. Tapi ramai duluan, dibatalkan diganti Commero,” sambung SS.
Commero terkesan menjadi alat cuci tangan menajemen Real Sultan.
Sebab nama-nama yang selama ini dikenal di Real Sultan, tidak ditemui di owner maupun founder Commero.
Namun para anggota bersikukuh menuntut manajemen Real Sultan, tidak terpaku pada Commero.
“Kami tetap menuntut orang-orang lama. Kami akan kejar hak kami di Real Sultan atau Auto Gajian,” tegas SS.