Pihaknya berharap dengan melalui TOT tersebut, masalah ini bisa diantisipasi. Tak hanya mengawal suara saat pencoblosan, lebih jauh, para saksi juga menjadi pasukan pengawal suara dari sebelum pemungutan hingga pasca penghitungan suara.
"Saksi penting dalam perang darat. Saksi tidak hanya bertugas saat pemungutan suara, mereka juga menjadi pasukan infanteri untuk mencari suara," katanya.
Khususnya di Pilkada, saksi dapat membantu partai mewujudkan target di Pilkada.
"Kita sudah petakan, kita menang di angka 68-74 persen. Itu setara 13-14 daerah yang harus dimenangkan," katanya.
Baca juga: Merespons Hasil Survei Poltracking, PDIP Surabaya: Kok Bisa Satu Survei Keluar Dua Hasil Berbeda?
"Kita juga sudah mengecek daerah. Sampai memastikan kandidat, tim pemenangan, netralitas penyelenggara, hingga basis suara yang bisa dioptimalkan," katanya.
Kepala Badan Saksi Nasional DPP Partai Golkar, Syahmud B Ngabalin pun tak memungkiri bahwa agenda ini menindaklanjuti sejumlah masalah dari evaluasi di Pemilu sebelumnya.
"Jawa Timur menjadi provinsi ke-20 yang menyelenggarakan pelatihan seperti ini," kata Syahmud di tempat yang sama.
Nantinya, para peserta di TOT tingkat provinsi selanjutnya akan menjadi pelatih di tingkat kabupaten/kota.
"Dari pelatihan ini, peserta selanjutnya akan melatih saksi di tingkat kabupaten dan kecamatan," katanya.
"Mereka akan diberikan pemahaman, pengetahuan, skill, tentang pelaksanaan Pilkada. Ini untuk mengatasi masalah yang ada di TPS," katanya.
Selain Pilkada, Jawa Timur juga menjadi daerah yang diharapkan dapat menjadi lumbung suara dalam Pemilihan Legislatif 2024 mendatang.
"Kalau Golkar bisa menang di Jawa, termasuk di Jawa Timur, maka target nasional pun bisa dicapai," tegasnya.
Editor: Dwi Prastika