“Tapi ini belum datang. Mungkin sekitar tiga harian lagi,” sambung Fals.
Glamping ukuran 3 meter x 4 meter yang tersedia di Tebing Lingga memiliki beberapa fasilitas: kasur spring bed untuk dua orang, telivisi mini, pesawat telepon, meja rias, wifi, dan lampu kamar.
Bangunan glamping didominasi bahan sejenis tenda berkualitas. Jadi pengunjung tak perlu khawatir. Pihak pengelola mengklaim, bahan yang digunakan tahan angin dan air.
Untuk dasaran lantai, pengelola menggunakan alas kayu. Ini sekaligus memperkuat kesan kembali ke alam alias back to nature.
Masing-masing glamping juga punya fasilitas toilet. Namun lokasinya berada di luar tenda.
Untuk menginap semalam, wsatawan perlu merogoh kocek senilai Rp 600.000. Tarif itu termasuk untuk seluruh biaya wahana di Wisata Tebing Lingga.
Sekadar diketahui, tempat wisata ini punya beberapa wahana andalan. Misalnya, flying fox dan kolam renang.
"Pengunjung juga akan mendapat jatah makan dan lain-lain. Bahkan jika suka masak sendiri, kami menyediakan juga alat dapur outdoor," ucap Fals.
Meski berada di area lahan yang langsung berdekatan dengan alam, pengelola tetap mengutamakan keamanan.
"Kami tidak serta merta melepaskan penginap. Kami punya sistem pengamanan yang intinya untuk membuat penginap senyaman mungkin," ujar dia.
Penulis: Aflahul Abidin
Editor: Heftys Suud