Temuan Pasien HIV di Tulungagung 2020 Terganggu Karena Pandemi Virus Corona

Penulis: David Yohanes
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasi P2P Dinas Kesehatan Tulungagung, Muhroji, Senin (30/11/2020).

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Temuan pasien baru HIV di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur tahun 2020 mengalami penurunan dibanding tahun 2019.

Salah satu penyebabnya karena di masa awal pandemi virus corona, sejumlah layanan HIV ditutup.

"Maret, April dan Mei layanan HIV ditutup karena pandemi corona. Bulan Juni baru dibuka lagi," terang Kasi P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Muhroji.

Hingga November 2020, ada temuan 209 pasien baru. Sedangkan tahun 2019 ada 390 temuan.

Temuan tertinggi pada 2018, sebanyak 392 pasien baru.

"Temuan tahun ini kami prediksi akan bertambah, karena masih ada Bulan Desember," sambung Muhroji kepada TribunJatim.com.

Baca juga: 40 Persen Pengidap HIV yang Hilang Kontak di Tulungagung Sudah Meninggal Dunia

Baca juga: VIRAL Wanita Bangga Pacari Sepupu Sendiri, Mirisnya Hubungan Sedarah, Dampak Pilu Siap Menyambut

Baca juga: Istri Mantan Wabup Pasuruan Meninggal Dunia

Penularan HIV di Tulungagung 98 persen karena jarum suntik.

Sisanya karena jarum suntik dan penularan ibu hamil ke janinnya.

Sedangkan rentang usia paling banyak 25-45 tahun, mencapai 50 persen dari total pasien.

"Penularan lewat seksual di antaranya Laki-laki Seks Laki-laki (LSL)mencapai 10 persen," ungkap Muhroji kepada TribunJatim.com.

Untuk mencegah penularan dari ibu ke janin, para relawan HIV/AIDS berupaya menemukan kasus pada ibu hamil.

Jika diobati dengan benar, maka virus dari ibu hamil tidak menular ke anaknya.

Selain itu pemerintah juga menargetkan tidak ada kematian karena HIV.

Satu-satunya cara dengan menyadarkan para pengidap HIV untuk mengonsumsi obat Anti Retroviral (ARV).

Dengan ARV pengidap HIV tetap bisa produktif dan hidup sehat.

Halaman
12

Berita Terkini