Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sejumlah tukang becak berderat di simpang empat TT Tulungagung dengan tertib, Kamis (10/12/2020).
Mereka berjejer dua dengan tertib, sambil jaga jarak, dan mengenakan masker.
Sebentar kemudian Suryono Hadi Pranoto datang sambil membawa setumpuk amplop.
Mas Kacunk, panggilan akrabnya adalah pengusaha muda, pemilik showroom jual beli mobil bekas yang rutin melakukan sedekah.
Kali ini sasarannya adalah para tukang becak di seputar Alun-alun Tulungagung.
Untuk melancarkan bagi-bagi amplop ini, Mas Kacunk menggandeng Satlantas Polres Tulungagung.
Setiap tukang becak diminta langsung jalan setelah mendapat pembagian amplop, supaya tidak bergerombol.
“Mohon jangan bergerombol, tetap pakai masker. Yang sudah (menerima) langsung jalan,” seru Kanit Dikyasa Satlantas Polres Tulungagung, Iptu Karnoto, yang membantu membagikan amplop.
Baca juga: Klaster Keluarga, Ibu dan Anak di Tulungagung Meninggal Setelah Terinfeksi Covid-19
Baca juga: Buku Nikah Siri Beredar di Tulungagung, Palsu? Begini Penjelasan Kementerian Agama
Namun saat pembagian tengah berlangsung, warga lain yang ada di sekitar lokasi juga berlarian untuk berebut pembagian.
Polisi tetap mengutamakan tukang becak, sembari mencegah warga yang baru datang bergerombol.
Menurut Kacunk, kebiasaan membagikan sedekah ini sudah lama dijalaninya.
Selama pandemi virus Corona (Covid-19), kegiatan ini diharap bisa membantu warga yang terdampak.
“Sebelumnya sudah dilaksanakan di Durenen (Kabupaten Trenggalek). Minggu depan insyaallah akan diadakan di Trenggalek,” terangnya.
Sedekah ini dikumpulkan dari keuntungan berdagang mobil bekas Kacunk Motor, di Desa Nglampir, Kecamatan Bandung, Tulungagung.
Baca juga: Hasil Pilkada Ponorogo 2020, Tertinggal Versi Quick Count Lawan, Ipong-Bambang: Hasil Kita Mirip
Baca juga: Tim Puslabfor Polda Jatim Melakukan Olah TKP di Rumah Pejabat Dinkes Tulungagung
Besarnya santunan tergantung dari keuntungan penjualan mobil.
Kacunk juga menghidupi pondok pesantren di kampungnya, dan juga menyantuni para tetangga.
“Setelah pondok dan tetangga dianggap selesai, saatnya untuk keluar,” sambungnya.
Kacunk mengaku penjualan mobil bekas di showroom miliknya tidak terpengaruh pademi virus Corona.
Setiap hari rata-rata ada 3-4 unit mobil yang laku.
Jumlah ini tidak jauh beda sebelum masa pandemi.
Baca juga: Hasil Pilkada Kota Blitar 2020, Update Data Sirekap KPU, Paslon Santoso-Tjutjuk Sunario Masih Unggul
Baca juga: Ambles, Jembatan Karangrejo Tulungagung Jalur Alternatif Kediri-Trenggalek Akan Diperbaiki 2021
“Yang paling banyak diminati tetap mobil keluarga,” ungkap Kacunk.
Kacunk motor dikenal luas karena berjualan kendaraan bekas dengan harga miring.
Padahal lokasinya ada di pedesaan, jauh dari wilayah perkotaan.
Nama Kacunk kian dikenal karena gemar melakukan kegiatan sosial.
Editor: Dwi Prastika