Laporan Wartawan TribunJatim.com, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Pasca Gunung Semeru meletus pada Selasa (1/12/2020) lalu, di kawasan lereng masih menyimpan berjuta-juta kubik material lahar.
Sedimentasi lahar panas itu diperkirakan memiliki ketebalan sedalam 30 meter.
Bisa dipastikan lahar panas yang terkubur di dalam masih memiliki suhu di atas 100 derajat celcius.
Risiko bahaya telah mengintai. Hal yang paling ditakutkan jika kawasan tersebut diguyur hujan lebat akan berisiko menjadi banjir lahar dingin.
Benar saja, pada dua hari kemarin, banjir lahar dingin menerjang Daerah Aliran Semeru (DAS).
Setidaknya, ada 4 sungai atau besuk yang terkena dampak. Yaitu Sungai Sumbersari, Besuk Kobokan, Sungai Candipuro yang terletak tepat di bawah Jembatan Piket Nol, dan Sungai Bondeli.
Baca juga: Pengungsi Gunung Semeru Mulai Lakukan Rapid Test oleh Dinkes Lumajang
Baca juga: Pasutri di Pacitan Tewas Telanjang dalam Kamar Mandi, Diduga Keracunan Gas dari Water Heater
Meski begitu, banyak warga yang ingin melihat langsung sedimentasi lahar panas itu.
Satu di antaranya Rofiq.
Tak sendirian, ia datang bersama istrinya untuk ingin melihat langsung sedimentasi lahar panas itu.
Padahal sungai itu hanya berjarak sekitar 3,5 kilometer dari lereng Gunung Semeru.
"Ya penasaran aja pingin ingin tahu langsung," kata Rofiq, Senin (14/12/2020).
Baca juga: Positif Covid-19, Bupati Lumajang Thoriqul Haq Minta Doa Masyarakat Segera Pulih, Begini Kondisinya
Baca juga: Langgar Surat Edaran, Tim Penegak Disiplin Covid-19 Kota Malang Hentikan Wisuda Tatap Muka
Hal yang sama juga dikatakan oleh Yuni warga Pasirian, Lumajang. Ia mengaku, pasca Gunung Semeru meletus, sudah dua kali ini ia mengunjungi Sungai Sumbersari bersama keluarga.
Yuni mengaku tak seberapa khawatir ketika putranya berada di tengah sungai dan menginjak langsung sedimentasi lahar.
"Sudah aman yang penting tetap hati-hati aja," katanya.