Tak jarang, PKB harus berjuang sendirian sebagai partai pengusung. Misalnya, di Kabupaten Malang PKB (12 kursi) yang hanya berkoalisi dengan Hanura (1 kursi).
"Siapa menyangka, di Kabupaten Malang kami dikeroyok sendirian. Melawan incumbent (Sanusi) kami memberikan perlawanan sengit," terang Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur ini.
Baca juga: 10 Petahana di Jawa Timur Berpotensi Kalah di Pilkada Serentak 2020, Hanya Lima yang Menang
Bahkan, PKB juga berani mengusung calon di daerah yang sebenarnya bukan sebagai basisnya. Misalnya, di Kabupaten Pacitan.
PKB (5 kursi) berkoalisi dengan PDI Perjuangan (6 kursi) mengusung pasangan Yudi Sumbogo-Isyah Ansori. Lawan yang dihadapi merupakan kader Partai Demokrat dan Golkar (Indrata Nur Bayuaji-Gagarin), berstatus dua partai penguasa di Pacitan.
Sekalipun akhirnya kalah, PDI Perjuangan bersama PKB sukses membuat perlawanan besar. Bahkan memaksa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama keluarga besar pengurus Demokrat "turun gunung".
Baca juga: Rekapitulasi Suara Pilkada Ponorogo 2020 Tuntas, Sugiri-Lisdyarita Kalahkan Ipong-Bambang
"Di Pacitan, calon kami sukses membuat keluarga besar Pak SBY pulang kampung untuk konsolidasi calon yang diusungnya. Bahkan sampai dua kali," ungkap Fauzan.
Menurut Fauzan, kekalahan di sejumlah daerah hanya karena kurang beruntung saja.
"Kalah di beberapa tempat karena apes saja. Kami santai saja," pungkasnya.
Editor: Dwi Prastika