Penanganan Covid

Banyak Ruang ICU RS Rujukan Covid-19 Surabaya Penuh, Dampak Lonjakan Kasus yang Tak Kunjung Berhenti

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah sakit milik Pemkot Surabaya, RS Soewandi Surabaya.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jumlah kasus warga Jawa Timur yang positif Covid-19 (virus Corona) masih terus meningkat.

Dampaknya, banyak rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur yang mengalami overload dan bed rawatnya terisi penuh.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Tim Ahli Gugus Kuratif Satgas Covid-19 Jawa Timur, Makhyan Jibril Al Faraby pada TribunJatim.com, Kamis (7/1/2021).

Ia mengatakan, okupansi ICU maupun ruang isolasi di Jawa Timur sudah seratus persen.

Bahkan yang terbanyak penuh adalah di Kota Surabaya. Seperti di RS Adi Husada Undaan Surabaya, dimana okupansi bed ICU-nya sudah seratus persen. 

Baca juga: Sikapi Pembatasan, Dewan Pemkot Surabaya Pikirkan Solusi Verifikasi Tempat Usaha

Baca juga: Respon Pemkot Surabaya Soal Rencana Berlakukan Pembatasan Aktivitas, Whisnu: Akan Gelar Rapat Khusus

Begitu juga dengan RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya, RSI Jemursari Surabaya, RS Siloam Surabaya, RS Mitra Keluarga Kenjeran, RS Premier Surabaya, RS Husada Utama Surabaya, RSUD Soewandi, dan RS Umum Royal Surabaya.

Tidak hanya itu, kondisi ruang isolasi yang penuh juga terjadi di RS Islam Surabaya, RS Siloam Surabaya, RSUD Soewandi.

Overload ini membutuhkan penanganan yang serius guna menyediakan tempat rawat yang cukup bagi pasien Covid-19.

Baca juga: Wadul ke DPRD Jawa Timur, Pedagang Kayon dan Karah Khawatir Digusur di Tengah Pandemi

Baca juga: Dinas Pendidikan Gandeng Kejari Surabaya Ajarkan Generasi Muda Akan Bahaya Korupsi

"Itu data untuk rumah sakit yang penuh, baik ruang ICU maupun isolasinya di Jatim, mayoritas di Surabaya memang yang penuh. Fenomenanya memang beban rumah tidak merata di semua kota kabupaten di Jatim," kata Jibril.

Sedangkan bed occupancy rate di Jawa Timur untuk rumah sakit rujukan Covid-19 adalah 70 persen untuk ruang ICU, dan bed occupancy rate (BOR) untuk ruang isolasi di Jawa Timur adalah 80 persen.

Dikatakan Jibril, ketertiban masyarakat pada protokol kesehatan menjadi kunci dari pengendalian pertambahan kasus baru Covid-19. Masyarakatnya tidak boleh lengah sedikitpun dalam bermasker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan dengan sabun.

Baca juga: Jatim Lakukan Langkah Tangkas Hadapi Kelangkaan dan Kenaikan Harga Kedelai

Baca juga: DPRD Kabupaten Malang Usulkan Guru Bisa Dapat Prioritas Pemberian Vaksin Covid-19

Oleh sebab itu, sejumlah langkah coba diupayakan oleh Pemprov Jawa Timur. Seperti kemarin, salah satu yang dilakukan adalah penambahan bed isolasi di Asrama Haji Surabaya yang diinisasi oleh Forkopimda Jawa Timur bersama Pemkot Surabaya.

Dalam wawancara tersebut, Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana sempat meminta agar Pemprov Jawa Timur menambah sarana rumah sakit darurat lagi di Surabaya.

"Agar ada relaksasi. Kita juga ingin provinsi tambah rumah sakit darurat, karena dari seratus persen pasien Covid-19 Jatim itu 50 persen luar Surabaya," pungkas Whisnu Sakti Buana.

Editor: Dwi Prastika

Berita Terkini