TRIBUNJATIM.COM, MALANG -Bupati Malang, Muhammad Sanusi tertarik mengembangkan sektor peternakan sapi perah penghasil susu. Terbaru, Sanusi menyatakan jika Pemkab Malang telah menjalin kerjasama dengan Shandong University, Cina di bidang peternakan sapi perah.
"Tidak perlu impor sapinya. Jadi cukup semen beku atau sperma sapi dari sana saja,” terang Sanusi ketika dikonformasi.
Jika telah tiba, sperma sapi perah tersebut akan disuntikkan ke sapi perah yang ada di Kabupaten Malang.
Baca juga: Ada Beberapa Pegawai yang Positif Tes PCR, Pengadilan Negeri Surabaya Kembali Lockdown
”Akan disuntikkan di sini (Kabupaten Malang). Nanti dikawin silangkan dengan sapi lokal, sehingga cepat adaptasinya," jelas pengusaha tebu asal Gondanglegi itu.
Kata Sanusi, peternakan sapi di Ngajum, Kabupaten Malang milik PT Greenfields Indonesia sudah memulai kawin silang sperma sapi asal Cina itu.
”Banyak. Tapi punya Greenfields, jumlahnya antara 5 ribu ekor di sana,” ucap pria pengeloksi burung berkicau itu.
Menurut Sanusi, produktifitas sapi asal Cina begitu tinggi bisa mencapai 42 liter susu.
"Namun sapi Cina yang ada di Greenfields itu 35 liter. Kalau sapi lokal paling tinggi hanya bisa menghasilkan sekitar 20 liter, paling banyak segitu,” beber Sanusi.
Di sisi lain, kerjasama antara Pemkab Malang dengan Cina sempat digaungkan Sanusi sejak awal 2020.
Imbas pandemi Covid-19, hubungan kerja sama itu sempat tertunda. Tapi, pada tahun 2021 ini, kerjasama tersebut coba dilanjutkan lagi oleh Sanusi. (ew)