Reporter: David Yohanes | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebanyak 40 SDM tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Tulungagung tidak mendapatkan suntikan vaksin virus Corona ( Covid-19 ) Sinovac pada gelombang pertama.
Sebabnya, mereka tidak melakukan daftar ulang.
Di antara yang tidak daftar ulang adalah yang punya penyakit penyerta, maupun kondisi tertentu seperti hamil dan menyusui.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Tulungagung, Didik Eka menjelaskan, total ada 5.458 SDM kesehatan yang terdaftar.
Namun hanya 5.418 yang melakukan daftar ulang.
"Mereka yang paham kondisinya, sehingga memilih tidak daftar ulang," terang Didik, Selasa (2/2/2021).
• Dentuman Misterius di Kota Malang Ternyata Terdengar Sampai Pasuruan, BPBD Masih Telusuri Asal Suara
• Stefan William Akhirnya Jawab Isu Keretakan Rumah Tangga, Soal Pisah Rumah dengan Celine: Doain Aja
Sebelumnya ada 61 SDM kesehatan asal Tulungagung yang menjadi penyintas Covid-19.
Karena pernah terinfeksi virus Corona, mereka juga tidak mendapatkan vaksin.
Didik menargetkan, vaksinasi SDM kesehatan tuntas dua hari lagi.
"Kami pastikan mereka yang sudah dapat e-tiket sudah divaksin. Kecuali yang dibatalkan atau tertunda," sambung Didik.
Hingga Selasa (2/2/2021) sudah terlaksana vaksinasi terhadap 4.526 SDM kesehatan.
Jumlah ini mencapai 70,52 persen dari sasaran vaksinasi.
• Siap-siap, Kota Surabaya Bakal Berlakukan Parkir dengan Tarif Kelipatan: Mulai Saat Masuk Jam Ketiga
• Stefan William Akhirnya Jawab Isu Keretakan Rumah Tangga, Soal Pisah Rumah dengan Celine: Doain Aja
Angka ini menempatkan Tulungagung dalam 10 besar pelaksanaan vaksinasi gelombang pertama di Jawa Timur.
"Kami sudah siap untuk vaksinasi gelombang dua, untuk para pelayan publik," ujar Didik.
Pada gelombang dua ada sekitar 32.000 sasaran vaksinasi.
Pelaksanaan vaksinasi gelombang dua ini dijadwalkan pada pertengahan Februari 2021.
Dinas Kesehatan Tulungagung telah mendapat kiriman 9.880 dosis vaksin, dari rencana 10.800 yang akan dikirim.
Kekurangan vaksin akan terus dikirim selama pelaksanaan vaksinasi gelombang dua.
Mereka yang termasuk pelayan publik yang menerima vaksin berikutnya, adalah anggota TNI, Polri dan guru.
Gubernur Jawa Timur juga memasukkan jurnalis untuk menerima vaksin pada vaksinasi gelombang dua ini.
Jurnalis dinilai sebagai pemberi layanan publik dengan risiko tinggi terpapar Covid-19.