Reporter: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, mendapatkan perhatian dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Jombang, Mundjidah Wahab, serta Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Brantas, dan Jasa Tirta turun langsung meninjau kawasan banjir di Kecamatan Bandarkedungmulyo, Sabtu (6/2/2021).
Khofifah turun mengecek jalanan utama Kecamatan Bandarkedungmulyo yang lumpuh karena terendam banjir sekitar 40 centimeter.
Meski diguyur hujan, Khofifah Indar Parawansa tetap turun mengecek banjir dan menyapa warga Jombang.
Lebih lanjut Khofifah Indar Parawansa mengatakan, banjir tersebut diakibatkan karena adanya luapan di sungai Kali Konto.
Pasalnya ada tanggul yang jebol dengan lebar 15 meter dan juga ada dam yang tersumbat sampah, tepatnya di Tanggul Konto atau Rolak 70 di Desa Bugasur Kedaleman Kecamatan Gudo.
"Jadi ada beberapa variabel yang menyebabkan banjir di sini. Tadi saya dapat video dari tim Pak Raymond BBWS Brantas. Ada sampah yang banyak di sana dan harus diambil long arm ekskavator," kata Khofifah.
• Wali Kota Abdullah Abu Bakar Kumpulkan Pawang Air untuk Cegah Banjir di Kota Kediri
• 19 Korban Bom Surabaya Terima Kompensasi, Gubernur Khofifah Gratiskan Pengobatan Hingga Sembuh
Maka dari itu, menurut Khofifah, penting bagi seluruh warga untuk turut menjaga lingkungan sungai.
Ia meminta agar masyarakat meninggalkan budaya membuang sampah langsung ke sungai.
Tidak hanya itu, Khofifah juga menyebutkan bahwa yang juga menjadi penyebab banjir adalah sedimentasi yang berat yang terjadi di badan sungai Kali Konto Jombang.
Sedimentasi itu terjadi akibat endapan material dari erupsi Gunung Kelud.
Yang sejak tahun 1980an belum pernah dilakukan normalisasi dan pengerukan. Terlebih juga ada erupsi lagi di tahun 2014 lalu.
• Pembelajaran Tatap Muka di Mojokerto Dimulai Maret 2021, Ini 10 Syarat yang Harus Dipenuhi Sekolah
• Antisipasi Genangan di Kota Kediri, Pemkot Kerahkan Alat Berat Lakukan Pengerukan Saluran Air
Sedimentasi itu membuat kemampuan sungai menampung debit air menurun. Sehingga terjadi jebol tanggul di Rolak 70 dengan lebar 15 meter.
Untuk itu, Khofifah menyebutkan, ada langkah-langkah yang akan diambil.