Reporter: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemerintah Kabupaten Malang merestui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dikerjakan oleh Perumda Tirta Kanjuruhan.
Pembangunan proyek yang berlokasi di Kecamatan Sumbermanjing Wetan dan Kecamatan Gedangan ini akan menelan biaya sebesar Rp Rp 380 miliar.
”Pemanfaatan air Sungai Lesti untuk SPAM di Malang Selatan itu sudah dapat rekomendasi dari pemerintah pusat,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Malang, Avicenna Medisica ketika dikonfirmasi pada Minggu (7/2/2021).
Kata Avicenna, pihaknya telah melakukan beberapa analisa pada perencanaan proyek SPAM yang digadang-gadang dapat mengatasi kekeringan di wilayah Malang Selatan itu.
"Sungai Lesti memang bisa digunakan untuk pembangunan SPAM. Tentu, telah melalui beberapa analisis sebelum akhirnya mendapat perizinan,” ucap pria yang akrab disapa Avi ini.
• Dampak Tanah Longsor di Malang, Warga Kesulitan Air Bersih, Satpol PP Distribusikan 25.000 Liter Air
• Hendak Buang Air di Sungai Brantas, Warga Malang Lari Terbirit-birit Temukan Sesosok Mayat Perempuan
Pria berkacamata ini menjelaskan, analisa yang dilakukan meliputi dampak pengerjaan SPAM terhadap keberlangsungan sumber daya air.
”Air Sungai Lesti itu sudah air limpasan, artinya tidak terpakai lagi untuk pengairan, khususnya di Kabupaten Malang. Alhasil bisa dimanfaatkan untuk SPAM,” beber Avi.
Meski air Sungai Lesti akan disedot jutaan kubik per harinya, Avi berpendapat hal tersebut tidak akan mempegaruhi irigasi sawah yang memanfaatkan Sungai Lesti.
• Dinas PU SDA Ungkap 2 Sungai Kabupaten Malang yang Paling Rawan Diterjang Bencana Hidrometeorologi
• Buah Apel Diserang Mata Ayam, Petani Tak Untung, Tapi Tetap Pertahankan Ikon Kota Batu
Sekedar informasi, di sepanjang lahan yang dilewati Sungai Lesti, warga lokal memanfaatkan lahan dengan bercocok tanam komoditas pertanian.
"Tidak akan berpengaruh pada irigasi," tutupnya.