"Betapa murahnya Allah Swt, surga itu hanya bisa di beli dengan 1 menit, karena surga itu senilai dengan Lailahaillallah," pesan Gus Baha.
Hidup Jangan Ribet
Gus Baha menyarankan, agar dalam hidup semaksimal mungkin tidak tergantung pada banyak hal. Hidup yang paling mulia itu menurutnya yang paling dekat dengan Allah.
Menurut Gus Baha, jika manusia ingin bahagia janganlah bergantung pada banyak hal.
“Misalnya saja untuk bahagia itu bisa kapan saja, ndak usah nunggu harus terkenal, harus punya uang banyak, harus ini harus itu. Kalau untuk bahagia saja harus menggantungkan pada berbagai kemungkinan dan keadaan, betapa kita akan menjadi manusia yang susah bersyukur,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan kebiasaanya membawa kitab ke mana-mana saat disuruh menjadi pembicara. Sebab, sebagai umat Nabi Muhammad, dirinya merasa berhak mendapat warisan yang paling luhur dan jernih, yakni Alquran dan Al Hadis.
“Kalau saya ndak bawa kitab saya khawatir yang saya sampaikan adalah pemikiran saya, bukan pemikiran para ulama yang telah terbukti keotentikannya tersebut,” kata Gus Baha.
Menurut Gus Baha, manusia sering terjebak dalam pemahaman, bahwa makan enak itu pada objek makanan.
“Manusia sering menerjemahkan makan enak ya makan sate, gule dan lainnya. Belum lagi tempatnya harus di warung makan yang bagus, harus ditemani pelayan. Maka hal itu akan membuat hidup kita jadi ribet. Coba saat kita lapar harus cari warung yang enak, ternyata warung yang kita tuju sudah tutup, atau untuk mencapai warung tersebut ternyata jalannya macet. Sehingga betapa ribet hidup kita hanya untuk makan enak,” papar Gus Baha.