Reporter: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung mengusulkan 13 ruas jalan untuk diperbaiki lewat Dana Alokasi Khusus (DAK).
Namun dari 13 jalan yang rusak ini, hanya tiga jalan yang disetujui oleh pemerintah pusat.
Sementara 10 ruas jalan lainnya masih menunggu giliran perbaikan.
"Sisa 10 ruas jalan itu antre," ucap Plt Kepala Dinas PUPR Tulungagung, Robinson Nadeak, Rabu (10/2/2021).
Tiga ruas jalan yang siap diperbaiki adalah Desa Sodo-Bandung, Bandung-Besuki, dan Podorejo-Tunggangri.
Ruas jalan Desa Sodo, Kecamatan Pakel hingga Kecamatan Bandung sepanjang 3,5 kilometer mendapat alokasi Rp 6,95 miliar.
• Meski Jadi Tersangka Gelar Pesta Saat Pandemi Covid-19, Kades di Tulungagung Tak Akan Dicopot
• PPKM Mikro di Tulungagung, Tempat Wisata Belum Diizinkan Beroperasi, Izin Hajatan Dibuka
Ruas Kecamatan Bandung hingga Kecamatan Besuki mendapat alokasi Rp 2,73 miliar, sepanjang 2 kilometer.
Sedangkan ruas Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol hingga Desa Tunggangri, Kecamatan Kalidawir sepanjang 1 kilometer mendapat alokasi Rp 1,67 miliar.
Konstruksi jalan berupa kombinasi aspal dan beton, menyesuaikan kebutuhan.
Seluruh proyek ini telah siap dikerjakan, namun masih menunggu Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
"Ada titik-titik tertentu butuh dibeton dulu, baru diaspal. Menyesuaikan kebutuhan," terang Robinson Nadeak.
• Diduga Menganiaya Tukang Potong Rambut Tunarungu di Tulungagung, Dua Anak Punk Dibekuk Polisi
• Satu Keluarga Positif Covid-19, Akses Satu Kampung di Desa Trisono Ponorogo Ditutup
Sedangkan ruas jalan yang antre mendapat anggaran antara lain, ruas Cuwiri-Jetakan, Karangrejo-Cuwiri, Bungur-Kedoyo, dan Geger-Kedoyo.
Lebih jauh Robinson Nadeak mengungkapkan, penetapan prioritas jalan yang mendapat DAK dilakukan oleh Bapenas.
Jalan yang telah disetujui kemudian dimasukkan aplikasi, dan tidak mungkin diubah lagi.
Saat ini kondisi jalan mantap (baik dan sedang) di Tulungagung mencapai 76 persen.
Namun dikhawatirkan persentase mantap ini akan terus turun, jika tidak ada perbaikan jalan yang rusak.
• PPKM Mikro di Tulungagung, Bupati Undur Waktu Pemberlakuan Jam Malam Jadi Pukul 21.00 WIB
• Terkait Pembagian Kios Pasar Pon Trenggalek, Paguyuban Sebut Sudah Sesuai Harapan Pedagang
"Sementara kondisi jalan yang ada juga mengalami penurunan," tandasnya.
Jalan yang rusak berlubang menjadi keluhan warga Tulungagung di saat musim hujan.
Sering kali lubang tertutup air hingga mengakibatkan kecelakaan.
Kelompok warga yang jengah kemudian turun ke jalan, memberi tanda lubang hingga menambal lubang secara mandiri.
Salah satunya adalah komunitas Info Cegatan Tulungagung (ICT).
• Lebih dari 6 Bulan Tak Ngantor, PNS Tulungagung yang Ditangkap Karena Penipuan CPNS Akan Dipecat
• Bupati Madiun Ahmad Dawami Terima Suntikan Vaksin Covid-19 Kedua: Mudah-mudahan Muncul Kekebalan
Komunitas ini aktif 'memerangi' aspal berlubang di wilayah masing-masing.
Dari aktivitas menandai dan menambal aspal bolong inilah lahir salam Sapalong, kependekan dari 'Salam Aspal Bolong.'