Warkop Remang-remang di Desa Pangkahkulon Digerebek Pagi-pagi, Terjaring 4 Wanita Penghibur

Penulis: Willy Abraham
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerebek warung remang-remang di area persawahan Kecamatan Ujungpangkah.

Reporter: Willy Abraham | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Sebuah warung yang berada jauh dari pemukiman warga di perbatasan Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah digrebek pagi-pagi.

Warung kopi (warkop) tersebut ternyata juga menyediakan kamar semi permanen untuk melayani lelaki hidung belang. 

Dari penggerebekan pagi-pagi ini, terjaring empat wanita penghibur.

Baca juga: Rute Baru DAMRI Stasiun Magetan-Pantai Kelayar Pacitan, Lewati Destinasi Wisata di Selatan Magetan

Baca juga: Madiun Masih Zona Orange Covid-19, Kapolda Jatim: Jangan Lelah Disiplinkan Protokol Kesehatan

Warung berwarna hijau tersebut menjalankan praktik prostitusi sudah beberapa bulan.

Dari depan, terlihat sejumlah minuman ringan ditata di atas meja. Rentengan kopi sachet dipajang berjejer.

Tersembunyi, di dalam warung tersebut ternyata ada kamar sempit dengan kasur lantai untuk tempat prositusi.

Lokasinya yang jauh dari jalan raya dan berada di area persawahan membuat pemilik warung gelagapan saat melihat petugas gabungan datang.

Pemdes Pangkahkulon bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta Kasi Trantib (Satpol PP) Ujungpangkah langsung melakukan penertiban. 

Mereka diminta untuk menunjukkan identitas asli. Petugas langsung masuk ke dalam warung untuk menggeledah ruangan.

Baca juga: Ternyata Gading-Gisel Bakal Rujuk Meski Ada Video Syur? Masa Depan Wijin Pilu, Denny: Ada Gangguan

Baca juga: Gandeng DJ Asal Surabaya, Sara Fajira Curhat Pengalaman Overthingking di Single Terbaru Julite

Satu persatu kamar yang menjadi tempat pekerja seks komersial itu diperiksa satu persatu.

Kepala Desa Pangkahkulon, Ahmad Fauron mendapat laporan dari warga kemudian menindaklanjuti dengan mengingatkan melalui surat bahkan telah memanggil pemilik warung.

Namun, setelah melayangkan surat peringatan yang kedua ternyata tidak ada perubahan sama sekali terkait aktifitas di warung tersebut.

Kemudian bersama tiga pilar mendatangi lokasi dan melihat langsung ada empat orang pekerja seks komersial yang semuanya bukan warga Gresik. Salah satunya ada yang berasal dari Jawa Tengah. 

Halaman
12

Berita Terkini