Salah satu warga Desa Julunda, kampung halaman Rosy menuturkan korban tertekan sejak kematian ayahnya.
Pernikahan Rosy dilaporkan diurus oleh paman dari pihak ibu dan sejumlah pekerja sosial.
Sementara itu di China terdapat beberapa kebiasaan yang dilakukan di hari pernikahan.
Di antaranya permainan yang harus dilakukan baik tamu, kerabat dan pengantin.
Tamu, kerabat, teman-teman akan bergabung dengan kedua mempelai untuk melakukan beberapa permainan atau tantangan untuk menciptakan suasana yang ceria pada pernikahan.
Makna adat itu pada dasarnya baik, baik untuk mencairkan suasana, sekaligus untuk memberikan restu pada dua mempelai.
Namun, saat ini seiring dengan perkembangan masyarakat, banyak yang justru kehilangan makna, melakukan tindakan ofensif, menyebabkan banyak orang memiliki pandangan berbeda terhadap adat tersebut.
Cerita berikut ini menjadi contoh.
Baca juga: Video Klarifikasi Kaesang Soal Felicia Tissue Disorot, Pakar Ekspresi: Ada Beban Berat hingga Malu
Menurut ET Today, pada 23 Februari 2021 lalu, sebuah pernikahan dilangsungkan di kota Fuyang, provinsi Anhui, China.
Seorang pengantin wanita diserang oleh seorang tamu pria dan berulang kali diraba-raba dan bahkan ingin ditelanjangi, menyebabkan adegan yang sangat ofensif dan menyakitkan.
Setelah kedua mempelai menyelesaikan ritual pernikahan, pasangan utama akan memasuki ruang pernikahan.
Saat ini, baik kerabat dan banyak teman di kedua sisi keluarga juga masuk ke ruangan untuk melakukan permainan.
Tanpa disangka, seorang tamu pria tiba-tiba mendorong sang mempelai wanita di atas ranjang, kedua tangannya memeluk erat sang mempelai wanita hingga saling menimpa.
Tak hanya itu, tamu pria tersebut juga sengaja menyentuh mempelai wanita, dikutip TribunJatim.com dari TribunMedan, Jumat (5/3/2021).
Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Terapis Pijat Pus-plus di Mojokerto, Polisi: Adegan 15-23 Paling Krusial
Karena terlalu tiba-tiba, kekuatannya lemah, pengantin wanita tidak bisa melawan.