TRIBUNJATIM.COM - Tragedi tujuh makam pasien Covid-19 dibongkar paksa menyisakan hal misterius.
Pelaku pun belum ditemukan hingga saat ini.
Hanya tertinggal satu barang yakni sandal jepit di sekitar makam.
Tragedi misterius tujuh makam pasien Covid-19 dibongkar paksa itu pun masih penuh teka-teki.
Warga sekitar Kelurahan Lemoe, Kota Parepare, Sulawesi Selatan dikejutkan dengan insiden sejumlah makam pasien Covid-19 dalam kondisi terbongkar.
Yang mengejutkan lantaran jasad tak ada, hanyalah tersisa sandal jepit saja.
Kurang lebih 7 jenazah dalam makam tersebut menghilang.
Ada beberapa kuburan yang dibongkar dan hanya tersisa peti mati di lokasi.
Namun ada pula makam yang terlihat amblas dan diduga ditutup kembali lubangnya setelah digali.
Baca juga: Rupanya Benar Kesaksian Dokter Otopsi Teroris Noordin Top yang Ledakkan Diri, Bergidik Lihat Wajah
Baca juga: Terungkap Sejak Awal Krisdayanti Tak Diberi Aurel Gaun, Ashanty Ditegur Keras, Desainer: Inti Saja
Kepolisian menduga kuat kasus ini masuk ke dalam kasus pencurian mayat.
Penemuan ini berawal dari laporan warga pada Jumat (12/3/2021).
Setelah mendapat laporan, polisi pun segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Polisi menemukan sandal jepit di lokasi kuburan yang terbongkar.
Sandal itu pun akhirnya disita oleh pihak kepolisian.
"Kita telah melalukan olah TKP, dan juga telah menyita sejumlah barang bukti di kuburan termasuk sandal jepit yang ada dalam kuburan terbongkar itu," sebut Kasat Reskrim Polres Parepare Iptu Asian Sihombing.
Baca juga: Dari Luar Cantik, Putri Anne Ternyata Jorok, Arya Saloka Jijik Kebiasaan Istri? Baba Kok Modar
Seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunParepare via Intisari, Eva, saksi mata pertama yang melihat kondisi mengerikan makam pun bercerita.
Pertama diketahui oleh seorang warga yang berziarah, Eva.
Eva mulanya akan berziarah ke makam sang adik yang meninggal dunia karena Covid-19.
Eva begitu terkejut ketika mengetahui ada beberapa makam dalam kondisi terbongkar.
Jenazah di dalam makam pun hilang.
Eva meyakini, pembongkaran makam dilakukan baru-baru saja karena beberapa waktu lalu Eva melihat makam itu masih rapi sewaktu berziarah ke makam sang adik.
Eva berkata,
"Yakin saya, kalau pembongkaran makam ini baru-baru."
"Karena beberapa hari lalu makamnya masih berjejer rapi, lengkap dengan nisan."
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Selasa 16 Maret 2021: Taurus Jauh dari Ekspektasi, Leo Ini Saatnya Kamu Menikah
Penemuan sandal akan menjadi barang penting yang bisa dipakai kepolisian untuk mencari pelaku.
Hingga berita diturunkan diketahui polisi masih belum menemukan sosok pembongkar 7 makam tersebut.
"Kita telah melalukan olah TKP, dan juga telah menyita sejumlah barang bukti di kuburan termasuk sandal jepit yang ada dalam kuburan terbongkar itu," sebut Kasat Reskrim Polres Parepare Iptu Asian Sihombing.
Petugas memeriksa sejumlah saksi terkait dugaan pencurian mayat ini.
Mereka juga mendatangi keluarga jenazah pasien Covid-19 yang dinyatakan menghilang.
Kapolres Parepare AKBP Welly Abdillah menegaskan, akan menindak tegas para pelaku pembongkaran makam.
"Para pelaku pengambilan jenazah Covid-19 tersebut pastinya akan kita tindak tegas," tutur Welly, seperti dilansir dari Tribun Parepare.
Kapolres telah memerintahkan jajarannya untuk mengusut tuntas kasus hilangnya jenazah pasien Covid-19 tersebut.
Pemakaman pasien Covid-19 memang kerap kali menjadi polemik.
Di Bondowoso, Jawa Timur misalnya beberapa waktu lalu.
Terekam aksi nekat bernuansa brutal yang dilakukan oleh seorang pemuda tak terima ibunya dimakamkan dengan cara tak lazim.
Pemuda itu ngamuk hingga menodongkan pedang samurai ke para petugas pemakaman.
Bahkan, polisi sampai harus kesulitan saat melumpuhkan aksi nekatnya.
Akibat amarah yang membuncah, anak tersebut mengacungkan pedang samurai hingga nyaris membakar mobil polisi.
Peristiwa yang terjadi di sebuah pemakaman di Bondowoso, Jawa Timur itu pun berakhir menghebohkan.
Demi mengamankan sang anak, polisi, TNI hingga satuan Satpol PP harus bertindak lebih keras.
Baca juga: Ramalan Cinta Zodiak Selasa 16 Maret 2021: Aries Hindari Hal yang Buat Sakit Hati, Cancer Lebih Peka
Anak yang amarahnya begitu memuncak itu berinisial S (20) warga Desa Kajar, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso.
Sang anak begitu menolak ibunya yang hendak dimakamkan dengan menggunakan protokol Covid-19.
Peristiwa pemakaman dilakukan pada Rabu (10/2/2021) sekitar pukul 21.30 WIB, seperti dipantau TribunJatim.com.
Tak bisa menahan amarah, S keluarkan pedang mirip samurai .
Ia marah sembari mengancam masyarakat dan aparat dengan senjata tajam.
Suasana duka pun seketika berubah mencekam.
Baca juga: Perselingkuhan Istri Terkuak karena Kondom Lama Tertinggal di Bagian Intim, Suami Emosi, Dokter Lega
Sudah dapat dipastikan hasil tes sang ibu positif Covid-19.
Sehingga akhirnya, prosesi pemakaman sesuai protokol kesehatan .
Namun rupanya sang anak sempat menolak dan meminta agar ibunya tidak dimakamkan sesuai Porotokol Covid-19.
"Sejak di RSUD dr Koesnadi, pemuda itu sudah berteriak-teriak menolak ibunya dimakamkan sesuai protokol Covid-19."
"Petugas rumah sakit sudah berupaya meredamnya," kata Kasatreskrim Polres Bondowoso, AKP Agung Ari Bowo .
Baca juga: Cara Mendaftar KIP Kuliah untuk UTBK SBMPTN, Login kip-kuliah.kemdikbud.go.id, Cek Juga Fasilitasnya
Kemudian, peristiwa pengambilan jenazah oleh keluarganya pun terus berlanjut dalam kondisi memanas.
Sang anak masih sakit hati melihat ibunya akhirnya dimakamkan dengan cara yang tak biasa.
Kemarahan sang anak akhirnya memuncak ketika berada di rumah.
Sesampainya di rumah, ternyata S masih kekeh menolak.
Amarahnya juga justru makin membuncah.
Dengan kalap, ia mengambil sebilah pedang mirip samurai dari dalam rumah.
Pedang itu digunakan untuk mengancam agar pemakaman ibunya bisa dilakukan secara normal.
Akibat peristiwa tersebut, akhirnya beberapa pihak berwajib pun langsung turun tangan.
Sejumlah aparat, yakni TNI, Polri dan Satpol PP, pun diterjunkan ke lokasi untuk melakukan tindakan antisipasi.
Mereka juga berupaya memberikan pengertian kepada S.
Kendati begitu, S tetap tak bisa mengendalikan emosi.
Ia mengancam aparat dengan mengacungkan pedang dan nyaris membakar mobil polisi.
• Siasat Mesum Pak Guru Agar Dapat Jatah Siswi SMA, Orangtua Kena Imbas, Miris Kondisi Mental Korban
Akhirnya, ending pilu menghampiri sang anak.
Kini ia harus membayar ulahnya tersebut dengan berurusan dalam hukum karena kematian ibunya tersebut.
"Alhasil, pemuda itu kami amankan sebelum mobil jenazah datang agar suasana tidak semakin gaduh."
"Karena mengancam masyarakat dan aparat dengan senjata tajam, kami akan memproses perkara ini," jelas Agung.
Sekretaris BPBD Bondowoso, Adi Sunaryadi mengatakan usai pemuda itu diamankan.
Proses pemakaman jenazah ibunya tetap dilakukan sesuai protokol Covid-19 .
Sebab, berdasar hasil tes swab, ibu tersebut positif Covid-19 .
"Kami tetap memakamkan sesuai protokol Covid-19," pungkasnya.
• Dukun Cabul Setubuhi Cewek ABG Minta Perawan Lagi, Dibawa dan Ditonton Pacar, Korban: Selalu Dipaksa