Guru Ngaji Lumajang Dibunuh Saat Berangkat Pengajian, Keluarga Cari Pelakunya: Ketemu, Hukum Mati

Penulis: Tony Hermawan
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi saat mengevakuasi jenazah Supriyo guru ngaji asal Dusun Baka Utara yang ditemukan tewas di jalan setapak areal perkebunan, Kamis malam (25/3/2021).

Reporter: Tony Hermawan | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Seorang guru ngaji Supriyo (50) asal Dusun Baka Utara, Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang ditemukan tewas berlumur darah di jalan setapak areal perkebunan, Kamis malam (25/3/2021).

Jenazah pria paruh baya itu kali pertama ditemukan oleh keponakannya, Misli.

Saat ditemui di rumah duka, Misli terlihat bibirnya gemetar dan matanya berkaca-kaca ketika diminta bercerita kronologi penemuan mayat pamannya.

Baca juga: Dulu Viral Nikah Mas Kawin Sandal, Kini Pria Dilaporkan, Sebut Organ Intim Wanita Bau Terasi: Busuk!

Baca juga: Sakit Hati Nagita Lihat Perlakuan Billy ke Rafathar, Raffi Tegas, Buntut Konten Video Tanpa Sensor

Dirinya tak menyangka Supriyo yang dikenal sosok panutan meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan.

"Itu semua badannya kena darah, mulutnya keadaan terbuka, mungkin saat kejadian teriak minta tolong tapi gak ada yang tahu karena memang jalannya sepi," kata Misli, Jumat (26/3/2021).

Misli mengatakan, pihak keluarga masih menebak-nebak siapa pembunuh Supriyo.  

Tapi itu sulit, sebab semasa hidup Supriyo tak pernah berkeluh kesah memiliki musuh.

Sehari-harinya Supriyo dari pagi hingga siang hari hanya beraktivitas di sawah. Sedangkan ketika sore, mengajar mengaji 50 anak didiknya di rumah.

"Orangnya pendiam gak pernah marah," ujarnya.

Baca juga: Evaluasi Sepekan Pembelajaran Tatap Muka di Kota Blitar, Orang Tua Diminta Komitmen Disiplin Prokes

Baca juga: Korwil Aremania Kanjuruhan Nilai Arema FC Kehilangan Karakter Bermain Saat Lawan Barito Putera

Kini keluarga berharap polisi bisa segera menangkap pelaku dan memberi hukuman yang setimpal.

"Ya tentu kami sangat terpukul. Keluarga inginnya kalau pelaku ketangkap bisa dihukum mati," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Supriyo itu ditemukan tewas menjadi korban pembunuhan saat akan menghadiri acara pengajian.

Kali pertama jenazah guru ngaji itu ditemukan oleh keponakannya Misli.

Tubuh jenazah guru ngaji itu ditemukan di jalan areal persawahan dengan kondisi penuh luka sabitan benda tajam.

Kasus penmuan mayat guru ngaji ini ditangani oleh Satreskrim Polres Lumajang.

Berita tentang Lumajang

Berita tentang penemuan mayat

Berita tentang Polres Lumajang

Berita Terkini