Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Kebakaran kilang minyak Pertamina di Balongan, Indramayu pada Senin dini hari (29/3/2021), ternyata menyisakan hal-hal tersendiri.
Termasuk isu bahwa ada pihak tak suka Indonesia punya kilang minyak.
Tak hanya itu saja, nama Ahok pun turut disinggung dalam perbincangan soal Kebakaran Kilang Minyak Balongan.
Pengamat menyebutkan analisanya terhadap hal-hal di balik peristiwa Kebakaran Kilang Minyak Balongan.
Tragedi Kebakaran Kilang Minyak Balongan rupanya menjadi bentuk kemunculan ada pihak yang tak suka Indonesia memiliki kilang minyak.
Analisa disampaikan oleh pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi.
Baca juga: Mama Muda Usia 18 Tewas, Petaka Ronde Kedua Berhubungan Badan dengan Suami, Pingsan di Kamar Mandi
Fahmy mengatakan, dampak dari kejadian kebakaran itu akan membuat ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar impor semakin tinggi.
Sehingga akibatnya kedaulatan energi Indonesia dalam jangka panjang pun akan tergerus.
Bahkan menurut Fahmy, ada indikasi bahwa pihak-pihak tertentu tidak menginginkan Indonesia memiliki kilang minyak.
"Ada indikasi pemburu rente pada impor BBM yang tidak menginginkan kilang di Indonesia," kata Fahmy kepada Kompas.com, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Ternyata Mikha Istri Bams Eks Samsons Serumah bareng Mertua, Malu, Klarifikasi Selingkuh: Terpukul
Bukan pertama kalinya Alasan tersebut diungkapkan Fahmy sebab kebakaran kali ini bukan yang pertama kalinya menimpa kilang minyak di Balongan.
Kilang minyak Pertamina di Balongan Indramayu beroperasi sejak 1994 dan pada 2007, kilang yang menghasilkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk DKI Jakarta dan sekitarnya itu pernah terbakar.
Beruntung saat itu kebakaran hanya melahap fasilitas pembuangan limbah dan tidak membakar hingga fasilitas produksi.
Kemudian melansir Kompas.com, pada Senin (4/2/2019) salah satu area Pertamina EP Balongan tersebut juga pernah terjadi kebakaran.