"Kejadian (kebakaran) karena petir sebenarnya sudah berulang kali terjadi di kilang-kilang minyak instalasi Pertamina," kata Zoro dihubungi Kompas.com, Senin (29/3/2021).
Zoro menjelaskan, hal ini karena karakteristik atau ciri petir di Indonesia sangat spesifik dan khas.
Karakteristik petir di Indonesia memiliki ekor yang lebih panjang dan amplitudo lebih tinggi.
Zoro menjelaskan, ekor petir di Indonesia lebih panjang karena memiliki tegangan impuls yang lebih tinggi.
Tegangan Impuls (impulse voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu singkat sekali kemudian disusul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol.
Ada tiga bentuk tegangan impuls yang mungkin menerpa sistem tenaga listrik, salah satunya tegangan impuls petir yang disebabkan oleh sambaran petir (lightning).
Karena ekor petir yang lebih panjang inilah, petir dapat menyambar permukaan benda.
"Ini pula yang membuat petir (dengan ekor panjang) memiliki energi cukup untuk melumerkan logam," terangnya.
Seperti dikatakan Zoro sebelumnya, saat bagian atas tangki tersambar petir, itu dapat menciptakan lubang.
Ketika tangki berlubang, akan tercipta yang namanya segitiga api berupa oksigen, api, dan bahan bakar yang bisa menyebabkan ledakan.
Baca juga: Dalang Bom di Makassar, Daniel Mastermind Teroris JAD, Profesi Tak Terduga, Kini Posisi Terendus
Baca juga Kabar Viral lainnya
Ikuti Terus Update Terbaru Kebakaran Kilang Minyak Pertamina di Indramayu