Alhasil, sang ibu terpaksa harus duduk di kursi.
Sementara itu, Ali, ayahanda ZA yang pakai baju serba putih menepuk-nepuk pundak sang istri untuk menenangkannya.
Sebelum jenazah dikubur, terlebih dulu ada pelantunan azan.
Saat azan tersebut, Ali selaku ayah ZA tak berani mengazani.
Alhasil, kakak ZA lah yang maju untuk mengazani jenazah.
Saat mengazani, kakak ZA duduk bersimpuh di atas pusara dan tak turun ke liang lahat.
Setelah selesai diazankan, petugas pemakaman langsung menguburkan jenazah ZA.
Baca juga: Suami Sakit-sakitan Alasan ASN Mendua, Misterius Selingkuhan Sudah Tewas, Banyak Instansi Terlibat
Sang ibu lantas menyoroti kondisi makam anaknya itu.
Ibu menangis mengingat hancur hatinya mengetahui kondisi sang anak meninggal dengan status sebagai teroris.
Ibunda ZA tak berhenti menangis di depan pusara jenazah putri bungsunya.
Kemudian, seelah membacakan doa, ibunda ZA pun memberikan beberapa patah kata untuk sang putri yang sudah dikubur.
"Ya Allah nak, kok kamu jadi gini.
Kamu anak yang baik. Allah memanggil kamu seperti ini.
Ada hikmahnya semua ini," ucap ibunda ZA sambil menangis.
Setelah itu, orangtua ZA pun langsung meninggalkan pusara.