Juma'adin menyebut, sebelum kasus perselingkuhan yang berujung maut tersebut, korban pernah berselingkuh dengan istri orang hingga berujung perceraian.
"Dia (Putra) pernah selingkuh dengan istri warga desa kami."
"Tapi ketika itu, kami tidak ada bukti dan saksi yang meyakinkan."
"Setelah pasangan ini bercerai, si istri baru ngaku kalau dia memang menjalin asmara dengan Putra ini," ungkap Juma'adin.
Setelah perselingkuhan tersebut terkuak, kata Juma'adin, Putra menjadi buah bibir, bahkan musuh bagi masyarakat Desa Tanjung Lalang.
Baca juga: Panik Atta Direkam Aurel di Kasur Pasrah Cuma Tutupi Bantal: Pagi Kita Slalu Begini, Kebiasaan Bocor
Perbuatan menjalin asmara dengan wanita lain pun masih dilakukan oleh Putra yang telah beristri dan memiliki seorang anak ini.
Pada Kamis (8/4/2021) lalu, korban diketahui jalin asmara dengan adik iparnya sendiri berinisial UP (20 tahun).
UP merupakan adik dari AW (28 tahun) yang merupakan istri korban.
Beberapa orang warga desa pun lalu membuntuti korban dan UP yang kepergok berboncengan sepeda motor.
Baca juga: Akhirnya Nissa Sabyan Respons Soal Hamil & Nikah? Heboh Disebut Kuat Mental, Bersyukur: Alhamdulilah
Hingga pada Jumat (9/4/2021) petang, korban dibunuh oleh beberapa orang warga dengan menggunakan senjata tajam.
Putra ditemukan tewas bersimbah darah di perkebunan pinggir Desa Seri Kembang yang juga masuk wilayah Kecamatan Payaraman.
Mengenai kronologi pembunuhan Putra, Juma'adin mengaku tidak tahu jika korban dihabisi warga yang emosi.
"Saya tidak tahu kronologi sampai korban tewas."
"Yang jelas, saya sebagai kepala desa tidak mendukung perbuatan menghilangkan nyawa orang."
"Namun fakta bahwa korban meresahkan masyarakat dengan perbuatannya itu, memang benar adanya," ungkap Juma'adin, dikutip TribunJatim.com dari Tribun Sumsel.
Baca juga: Gadis SMP Ketagihan Berhubungan Intim, Mau Dipakai Om-om, Tertekan Perpisahan Ortu, Gini Nasibnya