Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Simak tata cara itikaf yang baik dan benar untuk meraih Lailatul Qadar di 10 hari terakhir Bulan Ramadan menurut Ustaz Khalid Basalamah.
Adapun itikaf merupakan amalan sunnah di Bulan Ramadan yang memiliki keutamaan berlimpah.
Satu di antaranya untuk meraih Lailatul Qadar yang nilainya lebih baik dari 1000 bulan.
Dilansir dari Tribun Sumsel 'Tata Cara Itikaf yang Benar Agar Mendapat Malam Lailatul Qadar Menurut Ustadz Khalid Basalamah',
Rasulullah SAW selalu melakukan itikaf di masjid setiap 10 hari terakhir Bulan Ramadan sampai Allah SWT memanggil beliau.
Baca juga: 9 Keutamaan Salat Tahajud di 10 Malam Terakhir Ramadan, Dosa Diampuni hingga Dapat Tempat Terpuji
Hal ini terdapat dalam hadist shahih sebagaimana disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa Rasulullah bersabda:
“Masjid adalah rumah bagi setiap orang yang bertaqwa, dan Allah akan menjamin bagi orang yang menjadikan masjid sebagai rumahnya dengan memberinya kasih sayang, rahmat atau karunia dan keberhasilan melewati keridhoan Allah sampai ke surganya.” (HR.Tabrani)
Perempuan boleh melakukan itikaf di masjid dengan syarat harus izin kepada walinya.
Namun jika suami istri melakukan itikaf, pastikan jika masjid tersebut memiliki hijab atau tidak ada ikhtilath dengan laki-laki.
Tapi yang paling penting dan paling ditekankan itikaf adalah untuk kaum laki-laki.
Baca juga: Arti Kata Itikaf, Amalan 10 Hari Terakhir Ramadan untuk Raih Lailatul Qadar, Ini Niat-Tata Caranya
Pada 10 hari terakhir Bulan Ramadan, muslim yang melakukan itikaf harus betul-betul beribadah kepada Allah SWT dan memaksimalkan ibadahnya pada waktu itu.
Itikaf ini paling afdol dikerjakan pada awal malam di 10 akhir Bulan Ramadan dan keluar setelah salat Idul Fitri.
Dalam melakukan itikaf, dianjurkan untuk tidak melakukan hal-hal kecuali yang sangat darurat.
Apalagi jika terdapat ibadah yang lebih afdol untuk dilakukan selain itikaf, termasuk juga bagi yang telah menikah.
Jika istrinya menjenguk ke masjid, maka boleh diantar pulang sebagaimana nabi Muhamamd SAW mengantar pulang shofia saat dia mendatangi beliau yang tengah melakukan i’tikaf didalam masjid.
Baca juga: Arti Kata Lailatul Qadar, Malam Lebih Baik dari 1000 Bulan, Istimewa Cuma Terjadi di Bulan Ramadan
Jika ada orang yang keluar secara sengaja saat melakukan itikaf tanpa udzur, maka itikaf yang dilakukannya batal dan harus memulainya dari awal.
Jika betul-betul tidak bisa, maka pilih hari-hari dimana muslim bisa melakukan itikaf namun paling tidak lakukan itikaf pada malam ganjil di 10 hari terakhir Bulan Ramadan.
Malam ganjil itu pada malam 21, 23, 25, 27, dan 29. Muslim yang melakukan itikaf pergi ke masjid setelah adzan Ashar berkumandang,
Ia salat Ashar di masjid kemudian ikut mengurus buka puasa, setelah itu menginap hingga pagi hari.
Paginya jika bukan hari libur, maka dipersilakan untuk berangkat bekerja. Mencari rezeki juga hukumnya wajib.
Baca juga: Tata Cara Salat Lailatul Qadar dan Bacaan Niat, Amalan Dikerjakan di 10 Hari Terakhir Ramadan 2021
Namun jangan luput, karena itikaf hanya dilakukan saat malam hari dan pada saat itikaf muslim diperkenankan untuk tidur atau istirahat.
Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan kepada umatnya:
“Wahai pelaku kebaikan, lekaslah lakukan ibadah (pada 10 hari terakhir Bulan Ramadan) karena di dalamnya terdapat pahala yang dilipatgandakan.
Pintu-pintu surga terbuka, sedikit saja kau berbuat sudah bisa masuk surga. Wahai pelaku keburukan, berhentilah segera.
Neraka sedang ditutup, maka bertaubatlah. Dan sesungguhnya pada malam-malam ramadhan, terdapat hamba-hamba Allah yang dibebaskan dari api neraka.
Artinya, selamanya nama hamba tersebut tidak ada di neraka dan hal itu hanya terjadi di bulan ramadhan.”
Selain hadist diatas, terdapat hadist mulia lain yang Nabi SAW mengatakan “Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina, hidup seseorang yang ditempelkan dengan tanah.”
Kemudian para sahabat menjawab, “siapa yang anda maksudkan ya rasulullah?”
Nabi pun menjawab, “Orang yang berhasil Allah SWT sampaikan di bulan ramadhan, kemudian ramadhan itu pergi, sementara dia belum diampuni dosanya.”
Baca serba-serbi Ramadan 2021 lainnya.