Pihak keluarga masih menebak-nebak apakah kedua korban terbunuh akibat dibantai orang atau malah saling adu duel ketika di jalan.
Dugaan kedua korban sempat adu fisik muncul sebab dekat tangan Ari tergeletak sebilah celurit dan ada bekas darah segar.
Sementara celurit penuh bekas darah juga ditemukan dekat jasad Isman.
Namun, dugaan dua korban sempat adu fisik nampaknya sedikit tertepis. Sebab sepengetahuan Samsudin selama ini hubungan kedua saudaranya cukup harmonis.
Ia sering melihat dua saudaranya yang sama-sama menjadi peternak sapi kerap mencari rumput bersama di sawah.
Bahkan selepas bekerja, mereka sering berpergian berdua dengan berboncengan
sepeda motor.
"Tapi saya gak tahu kalau pergi kemana. Pokonya sering pergi bareng," ucapnya.
Sementara Usmawati, istri Ari saat ditemui di RSUD dr Haryoto hanya bisa bersimpuh di depan kamar mayat. Berulang kali dirinya menyeka air mata menggunakan kerudung yang dikenakan ketika air matanya sudah membasahi pipi.
Ia mengaku belum percaya, suaminya yang malam itu berpamitan untuk pergi ke rumah teman ternyata malah menjadi pertemuan terakhir untuk selamanya.
"Terakhir cuma bilang mau pergi ke rumah teman tapi saya gak tahu teman yang mana. Saya juga gak ngerti suami saya punya musuh atau tidak soalnya gak pernah cerita," pungkasnya.
Kini, kasus tewasnya dua saudara ini ditangani oleh Sat Reskrim Polres Lumajang. Dari lokasi polisi menyita dua bilah celurit dan sepeda motor.
Sementara dua korban rencananya akan dilakukan otopsi di RS dr Haryoto untuk memastikan penyebab kematian.