Berita Viral

Tertangkap Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun via Ojol, Pembunuhan Berencana?'Sesuai Saksi'

Penulis: Alga
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wanita misterius yang kirim sate beracun via ojol ternyata sudah ditangkap

Penulis: Alga Wibisono | Editor: Sudarma Adi

TRIBUNJATIM.COM - Kasus misteri paket sate beracun yang menewaskan anak driver ojol di Bantul mulai menemukan titik terang.

Sejumlah fakta mulai terkuak mengenai siapa wanita pengirim paket sate beracun tersebut.

Bahkan pelakunya kini disebutkan sudah diamankan oleh pihak kepolisian.

Terkuak target asli pelaku adalah penyidik senior di Reskrim Polresta.

Lalu, benarkah kasus ini merupakan pembunuhan berencana?

Kasus sate beracun dari orang tak dikenal tewaskan anak driver ojol (Tribun Jogja - Freepik.com)

Dilansir TribunJatim.com dari Tribun Jogja, wanita misterius yang mengirimkan sate racun sudah ditemukan. 

Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi enggan memberikan keterangan secara gamblang.

Namun ia menyebut wanita misterius yang ditangkap sesuai dengan keterangan saksi. 

"Tunggu besok ya. Iya sesuai dengan yang disampaikan oleh Bandiman," katanya singkat, Minggu (2/5/2021).

Ia pun enggan menyebutkan dimana wanita misterius tersebut diamankan.

"Ya tunggu besok," sambungnya.

Kendati demikian, ia memastikan identitas perempuan tersebut sudah dikantongi.

Pihaknya pun akan segera menyelenggarakan konferensi pers terkait kasus sate beracun tersebut.

"Akan kami sampaikan besok (konferensi pers)."

"Sekitar jam 09.00 atau 10.00," ujarnya.

Baca juga: Akhir Nasib Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun via Ojol, Terancam Pidana Mati? Polisi: Kantongi

Ternyata sasaran utama wanita misterius pengirim paket sate beracun adalah penyidik senior di Satreskrim Polresta Yogyakarta.

Diketahui, paket sate beracun tersebut dikirim pada Minggu (25/4/2021) lalu, oleh seseorang yang kini masih misterius.

Hal itupun dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja, kepada Tribun Jogja (grup TribunJatim.com ), Minggu (2/5/2021).

Ia menjelaskan, penyidik yang dimaksud berinisial T berpangkat Aiptu.

T kini masih berstatus sebagai penyidik senior di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.

"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," jelas Timbul.

Timbul mengatakan, ratusan kasus kriminal pernah ditangani oleh T.

Namun saat ditanya perihal kasus kriminal paling krusial yang pernah ditangani oleh T, Timbul belum memastikan lebih lanjut.

"Belum tahu pasti kalau itu, banyak ya," kata Timbul.

Penelusuran Tribun Jogja, T pernah mendapatkan penghargaan dari Polda DIY pada tahun 2017 sebagai penyidik terbaik.

Timbul pun membenarkan adanya informasi tersebut dan menegaskan bahwa T memang penyidik senior dengan kinerja yang baik.

"Ya karena sudah senior di Reskrim Polresta, artinya memang bisa bekerja," terang dia.

Namun demikian, Timbul belum memastikam sudah berapa lama T bertugas sebagai penyidik di Satreskrim Polresta Yogyakarta.

"Kalau itu belum tahu pasti, yang jelas dia sudah senior," tegasnya.

Menurut Timbul, selama mengabdi di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta, T dikenal ramah dan baik kepada siapa pun.

Ia pun cukup terkejut lantaran ada seseorang yang mengirim paket sate beracun ke rumahnya.

Yang pada akhirnya justru salah sasaran dan menelan korban bocah berusia 10 tahun bernama Naba Faiz Prasetya, Warga Bangunharjo, Sewon, Bantul.

"Dia dikenal ramah, dan biasa-biasa saja dengan rekan-rekan di Polresta."

"Kalau untuk alasan mengapa dikirimi sate beracun, ya itu kewenangan penyidik yang menangani," pungkasnya.

Kasus misteri paket sate beracun berujung maut di Bantul (TribunJogja.com - Dok Polsek Sewon - Freepik)

Kini, polisi bergerak cepat untuk segera mengungkap kasus sate beracun, yang menewaskan NFP, anak dari pengemudi ojek online (ojol) di Bantul, Bandiman.

Hingga saat ini, sekitar lima orang saksi telah diperiksa kepolisian.

Polisi pun mengklaim telah mengantongi ciri-ciri terduga pelaku.

Hal itu berdasar keterangan saksi-saksi, penerima paket, hingga rekaman kamera pengintai (CCTV) yang dikumpulkan pihak kepolisian.

Meski demikian, polisi masih membutuhkan waktu untuk melakukan pendalaman lebih lanjut.

Sebab, ada dugaan pelaku lebih dari satu orang.

"Kami sudah kantongi ciri-ciri pelaku."

"Tapi mungkin (pelakunya) bisa lebih dari satu orang," kata Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono, Sabtu (1/5/2021).

Hingga kini, pihaknya terus bergerak cepat dengan memeriksa lebih banyak saksi.

Berita Terkini