Reporter: Galih Lintartika | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan kembali sukses menggelar satu kegiatan di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19).
Kegiatan itu adalah pertunjukan wayang virtual yang mengusung tema "Untung Suropati Krido" di Gedung Kesenian Darmoyudo Kota Pasuruan, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, Sabtu (29/5/2021) malam.
Acara tersebut mendapatkan respon luar biasa meski hanya digelar virtual.
Ribuan orang menyaksikan pertunjukan wayang pertama kali di tengah pandemi melalui beberapa channel youtube yang menjadi partner dengan Pemkot Pasuruan.
Baca juga: Libatkan Pejabat Kemenag, Kejari Kota Pasuruan Siapkan Panggilan Untuk Pejabat Kemenag
Pertunjukkan ini menjadi pengobat rindu bagi para pecinta wayang kulit di Kota Pasuruan.
Acara ini dipimpin langsung oleh Dalang asli Kota Pasuruan Ki Sutjipto Sabdo Utomo, anggota PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia).
Selain itu, dimeriahkan juga oleh sinden asal Hongaria Agnes Serfozo, dan Cak Percil.
Selama pelaksanaan pagelaran wayang, para tamu undangan konsisten menggunakan masker, dan menjaga jarak.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf ( Gus Ipul ) mengatakan, malam ini adalah uji coba pertunjukan wayang virtual dalam rangka beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Sekaligus menjadi bukti jika wayangan tetap bisa dilakukan di tengah pandemi tapi taat prokes.
Baca juga: Pria Asal Madiun Olah Limbah Kayu Jadi Wayang Kualitas Ekspor, Jadi Langganan Para Pejabat
"Saya lihat uji coba wayangan virtual di tengah pandemi ini sukses. Penontonnya hanya 50 persen dari kapasitas, tidak banyak. Duduknya tertata, menggunakan masker, swab tamu undangan, dan rangkaian prokes lainnya," urainya.
Sisanya, kata Gus Ipul, bagi penggemar wayang yang tidak bisa melihat secara langsung, bisa mengobati rindu menonton wayang dengan bergabung di saluran youtube dan zoom. Pertunjukan ini disiarkan secara langsung.
"Jadi , ini adalah kesempatan yang baik meskipun dalam ujicoba perdana ini, pertunjukkan wayang paling lama 2 jam kayak sekolah tatap muka kemarin. Kita perlu ujicoba lebih dulu," sambungnya.
Gus Ipul mengatakan, kalau sukses, maka waktu pertunjukkannya bisa diperpanjang. Pada akhirnya nanti pertunjukkan wayang boleh digelar tapi harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru.
"Gantangan burung boleh dilaksanakan, asalkan taat prokes. Lah, wayangan juga boleh dilaksanakan, asalkan semua pihak bersedia menandatangani kesanggupan untuk taat prokes. Jika tidak, siap dibubarkan," jelas dia.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini mengatakan, sebenarnya pemerintah ingin kesehatan terlindungi dan ekonomi bergerak. Jika keduanya bergerak, insyallah dunia kesenian termasuk wayangan juga bergerak.
"Saya tahu, dunia kesenian sudah tidak betah dengan kondisi hari ini. Tapi harus disadari kondisinya. Makanya, jika siap beradaptasi dengan kebiasaan baru, insyallah dunia kesenian akan pulih," ungkapnya.
Gus Ipul mengapresiasi penyelenggara wayang malam ini. Tata letaknya cukup bagus dan menyesuaikan kebutuhan hari ini.
"Sukses untuk semuanya, mari terus budayakan menonton wayang dan melestarikan warisan leluhur yang sangat luar biasa ini. Saya suka menonton wayang sejak dulu," papar dia.
Kendati demikian, Gus Ipul mengakui tidak sebegitu memahami apa yang disampaikan dalang dalam pertunjukkan wayang. Namun, ia tetap betah menonton wayang meski berjam - jam.
"Saya meyakini, dalam setiap pertunjukkan wayang, ada insipirasi, ada cerita, ada peristiwa dan ada pesan - pesan moral disana. Yang baik akan menang, dan yang buruk akan kalah," tutup dia.
Berita tentang Pasuruan
Berita tentang Jawa Timur