Reporter: Sulvi Sofiana | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga telah menyelesaikan uji praklinik tahap pertama.
Ketua tim peneliti vaksin Merah Putih Unair, Prof Dr Fedik Abdul Rantam drh mengungkapkan, uji praklinik tahap 1 vaksin virus Corona ( Covid-19 ) tersebut menunjukkan hasil yang bagus.
"Hasil ini dilihat dari perkembangan dengan titer antibodi yang trennya baik sekali, PA juga baik, dan saat ini pemeriksaan masih berlangsung. Diantaranya pemeriksaan immunotyping, ginjal, hematologi, toksisiti, dan pemeriksaan darah total,"ungkap Prof Fedik, Minggu (30/5/2021).
Hasil pemeriksaan itulah yang akan dijadikan dasar untuk melakukan uji praklinik fase 2 vaksin Merah Putih.
Baca juga: Kota Kediri Beri Perhatian Kepada Warga Lanjut Usia, Siapkan Vaksinasi hingga Progam ASLUT
Untuk itu, saat ini pihaknya bersama tim tengah menyiapkan uji praklinik fase 2.
Termasuk menyiapkan hewan Makaka sebagai hewan uji coba, kemudian menentukan berapa efikasi, dosis, dan lain-lain untuk persiapan uji klinik fase 1 pada manusia.
"Sesuai rancangan yang sudah berjalan, pada bulan Agustus mendatang akan dimulai uji klinik fase 1 pada manusia,"tegasnya.
Sebelumnya, Unair melaksanakan riset vaksin dengan beberapa platform.
Antara lain platform inactivated virus, platform viral vector dengan adenovirus, dan platform peptide.
Baca juga: Cara Warga India Jinakkan Covid-19, Sembah Dewi Corona, Patung Dimandikan Pakai Air Kunyit dan Susu
Ketiga platform tersebut masih berlanjut dan konstruksi virus telah selesai lebih awal untuk lanjut ke uji preklinis dan uji klinis.
“Plan lain kami siapkan varian virus lain. Untuk menjaga kalau ini (vaksin merah putih) fail (gagal) maka ada subtitusi, tidak perlu menunggu 10 bulan sampai menjadi seed vaccine,"ucap Prof Fedik.
Harapannya, pada Desember 2021 atau paling lama Maret 2022, vaksin Merah Putih Unair sudah masuk skema industri.
Lebih lanjut Prof Fedik berharap bahwa penelitian ini sesuai dengan harapan pemerintah dan juga masyarakat Indonesia. Yakni, pengembangan vaksin mandiri agar pemerintah dapat mengatasi virus Covid-19 secara mandiri pula.
"Bagi akademisi, kami optimis bisa mengembangkan teknologi membuat vaksin sendiri. Tentu ini sebagai awal,"pungkasnya.
Berita tentang Surabaya
Berita tentang vaksin Merah Putih