Berita Jatim

Lagi, Ditemukan Varian Baru Covid-19 Delta B16172 Asal India, Berasal dari Pasien Klaster Bangkalan

Penulis: Febrianto Ramadani
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penanggung Jawab RSLI, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, saat konferensi pers memaparkan varian baru virus Covid-19 Delta B16172 asal India, bersama sejumlah nakes, Selasa (15/6/2021).

"Juga kebutuhan yang mendesak diantaranya, secara intensif mengedukasi masyarakat untuk mau menggunakan masker dan merubah kebiasaan pemahaman stigma yang ada dalam masyarakat bahwa Covid 19 tidak ada sama sekali. Ini juga sekaligus untuk mengubah jargon atau candaan yang selama ini beredar, yakni Covid 19 tidak ada di Madura," ucapnya.

Baca juga: BPWS Bangkalan Disiapkan Jadi Tempat Isolasi Terpusat Pasien Covid-19, Bisa Tampung Sampai 400 Bed

"Dengan kultur yang ada di Bangkalan, pelibatan dan pengutamaan para tokoh agama dan pondok pesantren, ustadz, dan tokoh masyarakat di kampung kampung, dapat direncanakan dan dijalankan berbagai aktivitas dalam bentuk kampanye hidup sehat, peningkatan kapasitas dan pengetahuan terkait covid serta peningkatan keterlibatan santri, peserta didik dan keluarganya dalam Perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) serta pelaksanaan 5M sebagai kunci mengatasi pandemi," tegasnya. 

Menurutnya, yang tidak kalah penting adalah upaya penguatan dan peningkatan imunitas melalui asupan makanan bergizi serta rasa gembira dan suasana keseharian yang tenang dan senang, dapat berkontribusi bagi ketangguhan masyarakat menghadapi wabah virus Corona khususnya di Bangkalan. 

Menghadapi kondisi sekarang, kata dr Nalendra, perlu perubahan perilaku masyarakat yang harus ditekankan oleh pemerintah dan dijalankan oleh seluruh warga masyarakat.

Dukungan logistik, sarana prasarana mutlak diupayakan untuk operasional RSLI. Dukungan dan tambahan tenaga medis seperti Dokter dan perawat, serta unsur pendukung lainnya segera disiapkan untuk menghadapi kasus Klaster Bangkalan, apalagi sudah terkonfirmasi varian baru.

"Perlu upaya tindak lanjut menghentikan penyebaran Klaster Madura, memutus mata rantai penularan maka mobilitas perlu dibatasi, yang salah satunya bisa ditempuh melalui lokalisasi penanganan khususnya di Bangkalan, semisal dengan menutup Jembatan Suramadu dan Pelabuhan Perak.Semua lapisan masyarakat diharapkan bahu membahu mengatasi kondisi ini, tetap tenang dan tidak panik mencermati situasi yang ada. Semua hendaknya bisa mengikuti arahan dan langkah sesuai keputusan dari pemerintah," tuntasnya.

Berita tentang Jawa Timur

Berita tentang varian baru Covid-19

Berita Terkini