Sebagian alasannya mungkin karena banyak selada yang terasa pahit atau hambar.
Sehingga tidak selalu terasa enak saat dimakan mentah atau bahkan ketika dimasak.
Oleh karena itu, dalam mengolah sayuran harus kreatif dengan menggunakan teknik memasak dan bumbu rempah-rempah agar rasanya sesuai selera.
3. Risiko kontaminasi
Sayuran merupakan penyebab sebagian besar wabah penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat.
Sebagian besar kontaminasi dapat ditelusuri ke norovirus, yang menyebar dari air yang tercemar oleh zat feses.
Kebanyakan kontaminasi selada dapat dicegah dengan sering mencuci tangan, dan mencuci serta mengeringkan selada secara menyeluruh sebelum diolah dan disajikan.
FDA merekomendasikan lebih mengurangi risiko penyakit bawaan makanan dengan menyimpan selada secara terpisah dari daging.
Selain itu, rutin membersihkan talenan ketika memasak daging dan sayuran.
Baca juga: Cara Membuat Olahan Daun Selada Jadi Salad Sayur ala Jepang, Bikin Cuma 10 Menit
4. Residu pestisida
Pestisida yang digunakan dalam pertanian konvensional juga menghadirkan risiko kesehatan bagi konsumen.
Menurut laporan 2013 dari Environmental Working Group, bahan kimia yang umum ditemukan dalam pestisida mengandung neurotoksin.
Ini dapat berdampak negatif terhadap perkembangan sistem saraf bayi dan anak-anak.
Pestisida juga dikaitkan dengan infertilitas, mengurangi fungsi kekebalan tubuh dan masalah kesehatan kronis lainnya.
Kalian dapat menghilangkan residu pestisida dengan mencuci selada dan menggosok sayuran yang memiliki kulit luar kasar seperti kentang dan wortel.
Baca juga: Ketahui 9 Manfaat Selada Air untuk Kesehatan Tubuh, Rutin Konsumsi Bisa Turunkan Risiko Diabetes
Baca artikel lainnya tentang daun selada