Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu menyiapkan anggaran Rp 1,49 miliar untuk meningkatkan kondisi jalan di kawasan wisata legendaris Songgoriti, Kota Batu.
Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat mengatakan, peningkatan kualitas jalan itu dimaksudkan agar para pengendara aman dan nyaman di kawasan wisata.
Dipaparkan Alfi, peningkatan jalan akan dimulai dari titik pintu masuk melingkar melewati kawasan Candi Songgoriti hingga akses pintu keluar.
Peningkatan jalan itu sepanjang 4 kilometer dengan lebar 4 meter. Seluruhnya akan dilapisi cairan hotmix.
"Biar pengendara aman dan nyaman ketika melewati jalan ini. Diperkirakan kerusakan jalan sekitar 30 persen,” urai Alfi.
Baca juga: Vaksinasi Anak, Kota Batu Rencanakan Berlangsung di Sekolah
Ia menambahkan, proyek tersebut akan dilakukan pada tahun ini. Pekerjaan diperkirakan akan dimulai pada akhir Juli atau awal Agustus 2021.
Dari hasil inventarisasi yang dilakukan DPUPR, kerusakan jalan sebagian besar adalah retak. Hal itu wajar lantaran karakter tanah latosol yang mudah bergerak.
"Kategori tanah gerak dan lembab karena banyak mengandung air. Apalagi kawasan ini sering dilewati kendaraan berat," imbuh dia.
Lebih lanjut, Alfi menuturkan, optimalisasi peningkatan jalan sekaligus untuk mendukung pengembangan pariwisata di kawasan Songgoriti.
"Pengembangan pariwisata tak bisa lepas dari dukungan jaringan infrastruktur jalan yang prima," imbuh dia.
DPUPR mencatatkan belanja mencapai 9.2 persen atau Rp 7 miliar dari total anggaran Rp 78.2 miliar hingga Juli ini.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Pemkot Batu Periksa Kesehatan Hewan Kurban, Berikut Hasilnya
Dampak pandemi telah banyak membuat sejumlah program dan anggaran terkendala.
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mendorong agar dinas yang serapannya masih rendah bisa segera merealisasikan program agar serapan maksimal.
Maksimalnya serapan berarti pelayanan kepada masyarakat juga terealisasi. Dikatakan Punjul, serapan belanja di seluruh dinas tergolong rendah yakni rata-rata hanya 28 persen.
“Selain itu, DPUPR banyak belanja untuk kebutuhan fasilitas umum seperti pemeliharaan jalan, pembangunan jalan tembus, hingga bangunan. Sehingga butuh proses dalam menyerap anggaran yang ada,” ujar Punjul.
Sejauh ini, belanja tertinggi ada di Dinas Pendidikan yang mencapai 41 persen atau Rp 85.7 miliar dari anggaran Rp 209.1 miliar. Selanjutnya Satpol PP Kota Batu mencapai 42.6 persen atau Rp 5.3 miliar dari total Rp 12.6 miliar.
Anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Didik Machmud meminta agar belanja daerah bisa digenjot optimal. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya Silpa yang meningkat.
“Rendahnya serapan di semester pertama yang rata-rata hanya 28 persen memang sangat disayangkan. Karena itu kami harap tiap OPD bisa segera melaksanakan kegiatan dan programnya,” ujar Didik.
Berita tentang Kota Batu
Berita tentang Jawa Timur